REPUBLIKA.CO.ID, SOCHI -- Setelah menikmati kemenangan terakhir di Sirkuit Sochi, Rusia, pembalap Mercedes-Mercedes, Nico Rosberg, ingin mempertahankan momentum kemenangannya selama mungkin musim ini. Meski demikian, pembalap asal Jerman ini mengaku mencetak kemenangan bukanlah sesuatu yang bisa diprediksi.
Rosberg menikmati awal yang sempurna dalam Kejuaraan Dunia Formula 2016 ini, dengan menyabet empat kemenangan dalan empat race, ditambah dua posisi pole dan dua lap tercepat.
"Ini bukan sesuatu yang bisa saya prediksi, memenangkan empat balapan pertama tahun ini. Ini merupakan awal yang baik, tapi saya hanya menikmati momen dan penampilan saya, melakukan yang terbaik untuk mempertahankan itu, dan berharap saya bisa merangkulnya hingga akhir musim," kata Rosberg, dilansir dari Crash, tengah pekan ini.
Rosberg mengatakan dalam olahraga selalu terjadi pasang surut. Karena itu, ia harus menyiapkan mental untuk siap bangkit kembali lebih kuat. Masih ada 425 poin yang bisa diperebutkan, karena itu ia mengaku harus fokus balapan demi balapan.
Musim lalu, Rosberg naik podium juara pada Grand Prix Spanyol, dengan mengalahkan Hamilton dengan keunggulan waktu 17,551 detik. Jelang balapan di Sirkuit Katalunya, Barcelona, kali ini Rosberg percaya jika ia bisa menemukan kembali perasaan yang sama seperti di Rusia, ia bisa mengulang prestasi tahun lalu sekaligus menyasar kemenangan kelimanya.
Rosberg mengaku bersemangat menghadapi balapan akhir pekan ini di Barcelona. Ia memprediksi akan terjadi pertarungan besar pada sesi balapan yang akan berlangsung pada 15 Mei.
"Selanjutnya, balapan di Barcelona. Tahun lalu saya meraih pole dan kemenangan pertama di sirkuit ini. Saya terhubung dengan baik dengan mobil saat ini, ini luar biasa memberikan anda kepercayaan diri yang mengagumkan untuk mendorong batasan," ungkapnya.
Jika Rosberg finis di puncak podium di Spanyol, ia akan memperpanjang delapan kemenangan beruntun, yang dihitung dari tiga balapan akhir musim 2015. Torehan yang akan menjadi perjalanan kedua terpanjang dalam sejarah F1, satu langkah di belakang rekor yang dicatat Sebastian Vettel dengan Red Bull pada 2013.
Saat ini, pembalap berusia 30 tahun ini berjaya di puncak klasemen sementara F1 dengan torehan 100 poin. Sementara posisi kedua diduduki rekan setimnya Lewis Hamilton dengan selisih 43 poin dari Rosberg. Padahal, musim lalu Hamilton lebih unggul dari Rosberg.
Sementara itu, Hamilton yang juga menjadi rival bagi Rosberg mengatakan defisit 43 poin dari rekan setimnya di Mercedes itu merupakan tantangan besar baginya. Namun, pembalap asal Inggris ini mengaku ia telah diberikan kepercayaan diri dari skuatnya dalam beberapa pekan terakhir.
Pembalap berusia 31 tahun ini mengakui belum mampu sepenuhnya memanfaatkan mobil, yang setiap pekannya diatur oleh tim mekanik menjadi lebih baik. Ia merasa, dengan tanpa adanya kendala di balapan nanti dia bisa meraih kemenangan akhir pekan ini di Barcelona. Hamilton percaya dirinya masih berlari cepat dalam balapan. Karena itu, Hamilton percaya diri menjelang balapan di Spanyol.
"Ini akan menjadi tantangan besar, tapi jalan masih panjang dengan 17 //race// tersisa, jika empat terakhir harus berlalu, ada masih banyak kesempatan datang dari kami. Saya menuju Spanyol dan yakin untuk akhir pekan yang baik," ujar Hamilton.
Usai menjalani balapan di GP Rusia, Hamilton mengaku menikmati waktunya untuk merenung sejenak dan menyegarkan pikiran dari F1 saat ia berliburan di Barbados. Merasa kepercayaan dirinya sudah terkumpul, Hamilton mengatakan ia sudah meyakinkan tim Mercedes untuk mencapai posisi puncak balapan kali ini. Hamilton mengungkapkan bangga dan senang dengan pekerjaan yang telah dilakukan timnya.
"Ini baik untuk beristirahat setelah GP Rusia. Seiring waktu anda merenungkan setiap balapan dan apa yang mungkin telah anda lakukan secara berbeda, sehingga anda dapat belajar dari setiap pengalaman dan maju melangkah," lanjutnya.
Sementara itu, tim Mercedes sendiri telah berupaya keras untuk menghindari agar masalah mesin mobil yang dikendarai Lewis Hamilton tidak terulang di Barcelona. Dalam dua balapan terakhir, mobil MGU-H yang dikendarai Hamilton mengalami masalah. Direktur eksekutif teknik Mercedes, Paddy Lowe, mengatakan timnya menargetkan pekan yang bersih sepanjang balapan di Spanyol nanti.
"Tim telah bekerja siang dan malam untuk memahaminya dan kami menargetkan akhir pekan yang bersih," kata kata Lowe.
Lowe menambahkan, balapan di Barcelona menghadirkan sejumlah tantangan. Meskipun tim sudah melakukan pengujian dengan sangat baik di musim dingin. Menurutnya, Barcelona merupakan sirkuit yang sangat menuntut semua aspek kinerja mobil dan ban mobil akan berperilaku berbeda. Sementara, kata dia, kualifikasi dan start balapan akan menjadi penting, karena sangat sulit untuk menyalip di sirkuit Barcelona.
"kami memiliki ban keras, medium dan soft untuk pilihan, yang menyajikan beberapa tantangan. Ban soft akan penting untuk kualifikasi, tapi tidak menjadi ban yang luar biasa. Sehingga menentukan strategi yang optimal akan menjadi titik fokus," jelasnya.
Harapan tidak hanya dilontarkan oleh dua pembalap teratas di klasemen F1 tersebut. Pembalap McLaren-Honda, Fernando Alonso, juga berharap perbaikan yang dilakukan pada mobilnya akan membawa pada hasil balapan yang lebih kompetitif di Barcelona.
Kembali ke tanah airnya, Juara Dunia dua kali ini menyanjung dukung yang kerap ia dapatkan setia tahunnya di Sirkuit Katalunya. Pembalap asal Spanyol ini mengakui trek ini merupakan salah satu trek yang lebih menantang dalam kalender balapan. Alonso memiliki kenangan yang istimewa di tanah airnya, saat ia memenangkan balapan F1 dengan Renault pada 2006 dan pada 2013 dengan Ferrari.
"Saya tak sabar untuk pergi ke rumah untuk Barcelona dan balapan di negara saya di depan para pendukung saya," kata Alonso, dilansir dari Planet F1.
Ia mengakui akan sulit untuk menyalip di Sirkuit Barcelona. Karena itu, ia harus mendapatkan strategi yang tepat untuk memaksimalkan penampilan dan mengelola ban pada saat yang tepat. Menurutnya, penting untuk meraih start yang baik dan tetap keluar dari kesulitan di lap pertama.
Sementara itu, meski kecewa karena gagal finis di GP Rusia, pembalap Manor Racing Rio Haryanto tidak ingin terlarut dalam kekecewaannya. Pembalap pertama di F1 asal Indonesia ini gagal menyelesaikan balapan setelah mobilnya terlibat insiden tabrakan pada lap pertama di Sirkuit Sochi Autodrom. Rio mengaku optimis menatap balapan di Barcelona.
"Setelah beberapa hari yang baik, mengecewakan menyelesaikan akhir pekan dengan cara ini, tapi melihat positif, saya merasa kami telah lebih kompetitif dan saya menatap ke depan untuk melanjutkan ini di balapan berikutnya di Barcelona," ungkap Rio.
Dari empat Grand Prix musim ini, Rio hanya berhasil mencapai finis dalam dua balapan. Sementara rekan se-timnya Pascal Wehrlein finis dalam keempat balapan tersebut.