Jumat 27 May 2016 06:45 WIB

Keluarga Bianchi Berencana Tuntut Formula 1

Pembalap Jules Bianchi.
Foto: Huffingtonpost.
Pembalap Jules Bianchi.

REPUBLIKA.CO.ID, MONACO -- Keluarga almarhum pebalap Formula 1 Jules Bianchi berencana menuntut badan olahraga itu, kata mantan timnya dan Group Formula One Bernie Ecclestone, dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis (26/5).

"Kami menginginkan keadilan untuk Jules, dan ingin membangun kebenaran mengenai keputusan-keputusan yang memicu kecelakaan putra kami di Grand Prix Jepang pada 2014," kata ayahnya Philippe dalam pernyataan yang dikeluarkan firma Stewarts asal Britania.

"Sebagai keluarga, kami memiliki begitu banyak pertanyaan yang tidak terjawab dan merasa bahwa kecelakaan dan kematian Jules semestinya dapat dihindari jika serangkaian kesalahan tidak dilakukan."

Bianchi (24), meninggal dunia di rumah sakit di kampung halamannya Nice pada Juli silam setelah menderita cedera-cedera kepala serius ketika ia menabrak "crane" di Suzuka pada balapan yang berlangsung pada Oktober 2014.

Ia menjadi pebalap Formula 1 pertama yang meninggal karena luka-luka yang diderita pada balapan, sejak juara dunia tiga kali asal Brazil Aryton Senna pada 1994.

Stewarts Law, yang mewakili pihak keluarga di sistem hukum Inggris, mengatakan surat-surat pra-tindakan formal mengenak klaim telah dikirimkan pekan ini menjelang Grand Prix Monaco.

Pihak-pihak yang dituju adalah Federasi Otomotif Internasional (FIA), bekas timnya Marusia yang kini membalap di bawah kepemilikan baru dengan nama Manor, dan Group Formula One.

Para "stewart" mengatakan kesalahan-kesalahan terjadi dalam perencanaan, pengaturan waktu, organisasi, dan etika balapan dan pihak keluarga merasa bahwa salah satu atau lebih tindakan-tindakan dari pihak-pihak yang disebutkan di atas telah berkontribusi terhadap kecelakaan fatal.

"Keluarga Bianchi bertekad bahwa proses hukum ini semestinya memeriksa mereka yang terlibat untuk memberikan jawaban-jawaban dan untuk bertanggung jawab atas kegagalan apapun," kata mitra Stewarts Julian Chamberlayne.

"Ini merupakan hal penting jika para pebalap saat ini dan masa yang akan datang memiliki keyakinan bahwa keselamatan di olahraga ini akan menjadi hal utama. Jika hal ini diterapkan di Suzuka, Julian Bianchi?akan tetap hidup dan berkompetisi di olahraga yang ia cintai hari ini."

Belum ada respon dari FIA, yang pada laporannya mengenai kecelakaan itu mengatakan bahwa pebalap Prancis itu tidak melambat meski bendera-bendera peringatan telah dikibarkan sebelum terjadinya tubrukan.

Laporan yang ada mendapati bahwa mobil Bianchi menubruk traktor dengan kecepatan 126 kilometer/jam, dan pihak medis tidak bersalah dalam cara penanganan mereka setelah kecelakaan.

Chamberlayne mengatakan bahwa "mengejutkan dan menyedihkan bagi keluarga Bianchi bahwa panel FIA memiliki kesimpulan ini, sambil menyebut sejumlah faktor yang berkontribusi, menyalahkan Jules".

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement