Sabtu 04 Jun 2016 04:41 WIB

Ini Kronologi Tewasnya Pembalap Moto2 di Sirkuit Catalunya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Bayu Hermawan
luis salom
Foto: twitter
luis salom

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Pembalap Moto2 Luis Salom tewas saat menjalani sesi latihan sebelum Grand Prix Catalunya dimulai. Pembalap berusia 24 tahun tersebut melewati tikungan ke-12 dengan kecepatan tinggi dan tidak bisa mengkontrol kendaraannya sehingga terpental.

Berdasarkan rekaman CCTV, Salom tidak mampu mengendalikan motornya saat melewati tikungan tersebut. Akibatnya motor yang dikendarainnya menabrak pembatas jalan sehingga membuat Salom terpental. Dalam rekaman tersebut tidak terlihat jelas apakah Salom juga bertabrakan dengan pembalap lain terlebih dahulu sebelum menabrak pembatas jalan.

"Dia (Salom) sempat menjalani operasi, dan segala upaya sudah dilakukan oleh tim medis namun nyawanya tak bisa tertolong," ujar Medical Director International Motorcycling Federation Giancarlo di Filippo dilansir dalam Fox News, Sabtu (4/6).

Untuk diketahui tikungan ke-12 tersebut tidak digunakan di Formula One, sebab ketika melewati tikungan tersebut mobil harus melalui chicane dan memperlambat lajunya. Setelah kecelakaan, Salom tergeletak di track dan tidak bergerak sama sekali.

Dua ambulans dan tim medis segera datang untuk memberikan pertolongan pertama. Sebuah helikopter juga mendarat di track tapi karena kondisinya tidak memungkinkan, Salom dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.

Setelah kecelakaan tersebut, bendera merah dikibarkan selama 25 menit sebagai tanda bahwa sesi latihan dihentikan sementara. Namun, pada akhirnya pihak federasi memutuskan untuk membatalkan sesi latihan Catalunya Grand Prix.

Salom telah bergabung di Moto2 sejak 2014 dan memiliki tiga podium di 41 balapan. Dia meraih peringkat kedua dalam sesi balapan di Qatar. Di klasemen Moto2, Salom berada di peringkat ke-10. Sebelumnya, Salom juga mengantongi sembilan kemenangan di Moto3 serta menjadi juara ke-2 pada musim 2012 dan 2013.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement