REPUBLIKA.CO.ID, SAN MARINO -- Pembalap Movistar Yamaha Valentino Rossi mengaku deg-degan menjelang pukul 14.00 waktu setempat di Misano. Meski balapan akhir pekan ini disebut sebagai GP San Marino & Riviera Di Rimini, tapi Sirkuit Misano digambarkan sebagai rumah Rossi.
Layaknya GP Mugello, Misano akan dipenuhi dengan warna kuning khas the Doctor. Puluhan ribu penggemar Rossi datang mendukung pahlawan mereka.
Rossi akan start dari posisi kedua di belakang rekan setimnya Jorge Lorenzo. Pertarungan besar itu tidak hanya terasa di paddock, tapi juga saat Rossi keluar trek nanti. Rossi mengatakan dia harus menikmati suasana supaya bisa melaju cepat.
"Ini memberiku tekanan ekstra. Berada di lintasan itu rasanya istimewa, suasananya pasti meriah, seperti pesta besar. Pastinya aku harus tampil maksimal, lebih dari penampilan sebelumnya. Begitulah rasanya ketika aku melihat sekelilingku nanti," kata juara dunia sembilan kali ini, dilansir dari Crash, Ahad (11/9).
Rossi berselisih 0,348 detik dari Lorenzo dan dua tempat di depan pimpinan klasemen sementara, Marc Marquez. Rossi dan Marquez terpaut selisih 50 poin menjelang enam sirkuit tersisa dalam perhelatan MotoGP 2016.
"Aku senang start di posisi kedua karena berada di barisan terdepan sangat penting di MotoGP, terutama di sini di Misano yang terkena sebagai lintasan ketat dan sulit untuk menyalip," ujarnya.
Pembalap dengan nomor 46 ini sempat mengalami beberapa masalah kontrol dan kualitas ban. Selama akhir pekan ini Yamaha sedikit kesulitan karena ban sering spinning di kualifikasi pertama. Kondisi membaik begitu masuk sesi latihan kedua dan seterusnya.
"Aku berharap Michelin memahami apa saja masalah yang sering terjadi di ban mereka dan mencoba memperbaikinya 100 persen," kata Rossi.
Misano menuntut kelincahan pembalap, khususnya saat melakukan pengereman mendalam dan akselerasi. Pembalap susah untuk tampil maksimum hingga 28 lap, sehingga Rossi menilai mereka membutuhkan konsentrasi dari awal hingga akhir.
Ikuti Whatsapp Channel Republika