Selasa 15 Nov 2016 11:54 WIB

Sophrology, Rahasia Jorge Lorenzo Kendalikan Emosi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Israr Itah
Jorge Lorenzo
Foto: EPA/FRANCK ROBICHON
Jorge Lorenzo

REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Jorge Lorenzo ternyata mempunyai kebiasaan meditasi dengan teknik sophrology untuk mengendalikan emosi dan tetap berpikiran positif menjalani kariernya sebagai pembalap MotoGP. Apa itu sophrology?

Ini sejenis terapi relaksasi yang mirip dengan hipnotis, namun dilakukan dalam alam sadar. sophrology berasal dari bahasa Yunani, yaitu sos yang berarti harmoni, phren yang berarti spirit, dan logia yang berarti belajar. Secara keseluruhan sofrologie berarti belajar mengharmonisasi pikiran dengan penuh semangat dan dilakukan secara sadar.

Terapi ini dikembangkan pada pertengahan abad ke-20 oleh Dr Alfonso Caycedo, seorang neuropsikiatris asal Kolombia. Caycedo mengembangkan teknik ini pertama kali di Spanyol. 

Teknik sophrology sebagian besar menggunakan cara hipnosis untuk diri sendiri (self hypnosis). Biasanya terapi ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit karena sedang dalam perawatan medis, mempersiapkan diri ikut ujian atau kompetisi, mengurangi kecanduan, hingga meminimalisir stres.

Sophrology ini yang agaknya membuat the Mallorca bisa melalui 2016 dengan penuh ketenangan. Pada balapan final di Valencia akhir pekan lalu misalnya, pembalap Spanyol ini bisa mengendalikan pikirannya untuk tidak tegang dan tetap fokus menyelesaikan 30 putaran balapan.

Lorenzo ternyata menjalankan sophrology sejak 2009. Saat itu, manajernya mengenal seorang perempuan yang menjalankan meditasi tersebut. Sang manajer, kata Lorenzo, menawarkannya untuk mencoba meditasi ini.

"Sejak saat itu saya melakukan latihan dengan teknik ini beberapa kali dan saya menjadi lebih tenang dan fokus. Saat itu, saya belajar bagaimana mengontrol emosi lebih baik," katanya, dilansir dari Speedweek.

Pada 2010, Lorenzo sempat berhenti melakukan terapi ini, namun dia akan kembali datang jika merasa tegang. Sebelum balapan Minggu setiap pekannya, dia pasti menggunakan waktunya untuk sophrology mengurangi tekanan dan ketegangan.

"Sangat penting menghemat banyak energi. Jika Anda gugup, Anda hanya membuang banyak energi. Sophrology mengajari saya bagaimana tetap santai dan bernapas lebih baik. Ini mirip dengan yoga," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement