REPUBLIKA.CO.ID, Liberty Media akhirnya kini resmi mengambil hak komersil atas Formula One (F1). Dengan adanya keputusan tersebut tentu berdampak dengan Bernie Ecclestone sebagai supremo F1. Kini, Ecclestone didepak dari jabatan tersebut setelah 40 tahun berkarier di F1 dan digantikan oleh Chase Carey.
“Saya dipecat hari ini. Ini resmi. Saya tidak lagi menjalankan perusahaan. Pososo saya telah diambil oleh Chase Carey,” kata Ecclestone kepada Auto Motor und Sport, seperti dikutip dari Crash, Rabu (25/1). Bernie yang kini berusia 86 tahun itu sekarang ditawari sebagai penasihat direksi F1 yang baru.
Sebelum Ecclestone menginjakkan kakinya di dunia F1, pria kelahiran 29 Oktober 1930 itu dulunya merupakan seorang pengusaha dan mantan pembalap dari St. Peters, Suffolk, Inggris pada 1946. Setelah Ecclestone menjabat sebagai bos F1, dia juga mempunyai perusahaan pemasaran dan promosi F1 bernama SLEC yang diambil dari singkatan nama istrinya, Slavacia Ecclestone.
Dari perusahaan SLEC itu lah, Eccelstone berhasil menghidupkan F1. Saat itu, dia dipercaya FIA untuk mengelola hak komersial F1. Kelebihannya dalam berbisnis nampaknya memang sudah terlihat sejak ia remaja. Ecclestone meninggalkan sekolah pada usia 16 tahun untuk bekerja di pabrik gas lokal sebelum belajar kimia di Woolwich Polytechnic.
Tak hanya soal bisnis, Ecclestone juga memiliki darah sebagai pembalap. Dia mulai menjajal dunia balapan saat itu di kelas 500 cc Formula 3 Series, meski akhirnya berhenti beberapa tahun. Selanjutnya dia kembali pada 1957 dan mengelola pembalap pertama Stuart Lewis-Evans. Titik balik terjadi pada 1972 ketika ia membeli tim Brabham dan secara bertahap memantapkan kariernya di F1.
Carey yang menggantikan Ecclestone sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Teknis Ferrari. Carey mengatakan, dengan keluarnya Ecclestone itu berarti F1 dapat berjalan dengan cara yang berbeda. “Bernie Ecclestone telah dipecat sebagai bos Formula 1 karena olahraga ini membutuhkan sebuah awal baru,” ungkap Carey.
Dengan tugasnya yang baru, Liberty Media menuntut Carey bisa menghasilkan sekitar delapan miliar dolar AS. Dia pun merasa hal tersebut bisa saja dilakukan asalkan F1 bisa dijalankan dengan cara yang berbeda selama selama empat atau lima tahun terakhir.
Carey melihat, selama ini F1 berada dalam kekuasaan Ecclestone yang seperti menjalankan tim dengan satu orang. Hal itu menurutnya tidak benar. Dia menilai ada beberapa keputusan yang tidak berjalan efektif dan harus ditingkatkan untuk selanjutnya.
Selain itu, untuk membuat F1 berjalan dengan cara yang baru, menurutnya,balapan jet darat ini sudah tepat didukung oleh Liberty Media. Menurutnya, Liberty Media memiliki rencana besar untuk mengembankan F1. “Olahraga ini tidak tumbuh dalam beberapa tahun terakhir dan Liberty bisa memanfaatkan teknologi baru untuk melakukan itu dengan lebih baik dan olahraga ini akan berkembang,” jelas Carey.
Dia menyatakan, Liberty Media ingin membuat lebih banyak promosi F1 dan juga jumlah pesertanya. Carey merasa F1 butuh inovasi dan energi yang lebih pada 2017 ini untuk menjadi lebih berbeda dan lebih sukses. Carey memastikan, di bawah kekuasaanya, F1 tidak akan lagi terlalu banyak gimmick lagi. Namun, akan menemukan cara untuk melakukan hal-hal baru dan menarik.