Kamis 06 Apr 2017 16:38 WIB

Mercedes akan Melawan Balik di Shanghai

Rep: Lintar Satria/ Red: Andri Saubani
Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton pada sesi kualifikasi GP Australia, di sirkuit Albert Park, Melbourne, Sabtu (25/3).
Foto: EPA/Tracey Nearmy
Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton pada sesi kualifikasi GP Australia, di sirkuit Albert Park, Melbourne, Sabtu (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Sejak kemenangan Nico Rosberg pada Grand Prix (GP) Cina 2012, sirkuit Internasional Shanghai menjadi salah satu trek terbaik Mercedes. Meskipun, Fernando Alonso sempat meraih kemenangan di trek ini pada 2013, Mercedes selalu merebut start terdepan sejak 2012 dan selalu menang sejak 2014.

Nico Rosberg menang dua kali, tapi juara dunia tiga kali Lewis Hamilton hampir tak terkalah di Cina. Hamilton lima kali start terdepan dan empat kali menang dari 10 kali balapan.

Hamilton diyakini akan semakin buas karena pada seri pertama di GP Australia dua pekan lalu dikalahkan pembalap Ferrari, Sebastian Vettel. Ia juga menikmati pertarungan dengan Vettel. Pertarungan di luar timnya sejak tiga tahun yang lalu. Memulai musim sebagai yang kedua terasa aneh bagi tim yang memenangkan 51 balapan dari 59 pertandingan.

Sirkuit Shanghai memiliki 16 tikungan dan jalur lurus yang sangat panjang serta beberapa tikungan kecepatan tinggi yang sangat cocok dengan Mercedes. “F1 tempat yang menarik, tidak ada satu batu pun yang terlewat. Kami punya konsep mobil yang menarik. Sekarang, hanya hanya satu pertanyaan yang tersisa, menyalip," kata bos Tim Formula Satu Mercedes Toto Wolff, seperti dilansir dari Autosport, Kamis (6/4).

Wolff mengatakan, saat ini Mercedes akan melihat bagaimana situasinya pada beberapa balapan ke depan. Dan jika ternyata tim membutuhkan penyesuaian mobil, mereka siap untuk berdiskusi. Tidak hanya Mercedes tim yang mempertahatikan persoalan ini, Direktur Renault F1 Cyril Abiteboul mengatakan ia juga memperhatikan situasi salip-menyalip ini.

Dan ia percaya timnya berkerja agar bisa membuat konsep mobil yang lebih baik.  "Saya percaya salip-menyalip bagian dari olahraga ini, jadi mobil yang tercepat bisa menyalip, jika tidak kita tidak tahu apa yang terjadi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement