REPUBLIKA.CO.ID, ARAGON -- Marc Marquez memenangkan empat dari enam balapan terakhir. Dia memimpin klasemen sementara di MotoGP 2017, 16 angka dari rivalnya, Andrea Dovizioso dan 28 angka dari Maverick Vinales.
Marquez membuka rahasia keberhasilannya. Ia mengatakan, semua balapan sulit dan berbeda. Khusus di Aragon, ia menyebut besarnya motivasi yang membuat perbedaan.
Pada satu sisi, Marquez sempat berpikir tak mungkin memimpin karena saya melambat. Tapi, di sisi lain, otaknya mengatakan bahwa Aragon merupakan sirkuit favoritnya.
"'Mengapa Anda tak bisa kompetitif? Mengapa tidak bisa seperti tahun lalu?'. Itulah yang membuat saya terdorong dan memberikan segalanya," katanya, dilansir dari Speedweek, Senin (2/11).
Ban Michelin adalah salah satu faktor penting dalam perebutan gelar juara dunia tahun ini. Pembalap Repsol Honda ini selalu bermasalah dengan bannya selama paruh pertama musim. Hal ini tak hanya dialami Marquez, namun rata-rata seluruh pembalap.
Marquez juga berusaha menjaga perasaan penggemarnya. Dia sempat terjatuh di gravel dua kali di sesi latihan bebas. Namun, hal itu dilakukannya saking bersemangat ingin memberi yang terbaik.
"Baru pada Ahad saya mencoba mengendalikan risikonya, setidaknya sedikit. Tapi, di Aragon, otak saya berubah. Dengan cepat saya terlampau bersemangat lagi, namun untungnya hasilnya sangat baik," katanya.