Senin 30 Oct 2017 09:59 WIB

Marquez Akui Takut Ambil Risiko di Sepang

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endro Yuwanto
Marc Marquez saat sesi kualifikasi GP Malaysia di Sirkuit Sepang, Sabtu (28/10).
Foto: EPA/Fazry Ismail
Marc Marquez saat sesi kualifikasi GP Malaysia di Sirkuit Sepang, Sabtu (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SEPANG -- Pembalap Repsol Honda Marc Marquez menyebut dirinya takut mengambil risiko memacu kecepatan lebih tinggi di balapan basah GP Sepang, Malaysia. Baby Alien hanya finis keempat di belakang pembalap Yamaha Tech-3, Johann Zarco, sementara duo Ducati, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo finis pertama dan kedua.

Selisih angka Marquez dengan rivalnya, Dovizioso kini terpaut 21 poin. Marquez tetap menjadi juara dunia meski hanya finis ke-11 di balapan pamungkas di kampung halamannya, Valencia.

"Saya memutuskan tetap bertahan di posisi keempat. Sesuatu yang penting di balapan kemarin adalah tetap tenang, jangan sampai berbuat kesalahan kecil, dan mempertahankan ritme. Jika saya berani mengambil risiko, saya mungkin bisa juara di Malaysia. Tapi, jika saya kecelakaan? Selisih angka akhir mungkin hanya tujuh atau delapan," kata Marquez, dilansir dari Autosport, Senin (30/10).

Pembalap Spanyol ini memulai balapan cukup agresif di awal. Marquez kemudian menyadari duo Ducati lebih cepat dibanding Honda. Ia kemudian berusaha menyalip Johann Zarco di posisi ketiga, namun Marquez kembali memikirkan gelar juara dunianya.

"Saya kurang yakin dengan pengereman dan kecepatan sudut motor saya saat itu. Harga yang harus dibayar sangat mahal. Masalahnya adalah saya biasanya selalu kuat di pengereman dan di tikungan. Sayangnya, kemarin saya tak sekuat balapan lain, sementara Ducati selalu bagus dari sisi akselerasi," kata Marquez.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement