REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alex Rins debut di MotoGP 2017 bersama Suzuki Ecstar. Usai hijrah dari Moto2, pembalap Spanyol itu berusaha menemukan kepercayaan diri bersama Suzuki di awal musim, tapi gagal.
"Itu tahun yang berat bagi saya. Saya harus menghadapi beberapa kondisi tersulit yang kadang susah dicerna, terutama ketika Anda benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dan Anda mendapati rintangan baru di depan," kata Rins dilansir dari GP One, Rabu (10/1).
Hal terberat bagi Rins adalah menyaksikan pembalap-pembalap lain balapan di lapangan, sementara dirinya harus menghabiskan waktu istirahat di rumah akibat beberapa kali cedera. Tulang belakang Rins retak dan dia diharuskan istirahat selama beberapa bulan. Dia pun mematahkan kakinya di Rio Hondo, menyusul patah pergelangan tangan di Texas.
Pembalap kelahiran 8 Desember 1995 itu akhirnya kembali ke lintasan di GP Belanda. Dia juga sempat mencapai urutan kelima di Jepang dan keempat di Valencia. Prestasi ini tidak buruk bagi seorang pemula.
"Untungnya setelah itu saya tidak crash lagi. Saya pikir penampilan saya di beberapa balapan terakhir menutupi kegagalan sebelumnya yang sangat banyak masalah," kata Rins.
Pembalap bernama lengkap Alex Rins Navarro ini optimistis menghadapi MotoGP 2018. Dia berharap bisa mengembalikan kepercayaan yang sudah diberikan tim padanya dengan prestasi.
"Tujuan saya adalah memperjuangkan podium di setiap balapan. Saya harus siap. Balapan di MotoGP adalan impian setiap pembalap dan saya bangga melakukannya dengan tim yang pernah melahirkan juara dunia, seperti Sheen, Schwantz, dan Roberts di masa lalu," jelas Rins.