REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Provinsi Banten berhasil menyabet dua medali emas dari cabang olahraga drum band PON XIX Jabar. Banten berjaya pada nomor lomba ketahanan dan ketepatan berbaris (LKKB) 2.000 meter putri dan 4.000 meter putra di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/9) sore.
Ini sekaligus menjadi sejarah tersendiri lantaran untuk pertama kalinya Banten memperoleh raihan cemerlang ini. Cabor ini diikuti delapan peserta, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Aceh, Papua, Jambi, Sumatra Utara, dan DI Yogyakarta.
Untuk kategori 2.000 meter, perak diraih Provinsi DIY Yogyakarta dan perunggu milik Provinsi Aceh. Sementara perak kategori 4.000 meter putra diraih Jabar dan perunggu disabet DI Yogyakarta.
Tim drum band Banten diperkuat pemain dari usia SMA sampai anak kuliah semester tiga. Mayoret tim putri, Viona Syafira bangga dengan hasil kerja keras tim. Latihan tim dikatakan Viona biasanya berlangsung dari subuh hingga sore hari.
Sebelumnya, siswi kelas 3 SMAN 1 Banten ini tak menyangka timnya akan juara.
"Kami sudah mengorbankan banyak hal, waktu, tenaga, sekolah, lebaran haji pun kami sudah di sini," kata Viona.
Sebaliknya, pelatih Tubagus Kumaru menyatakan sejak awal sudah optimistis akan juara. Ia senang karena berhasil mengungguli lawan-lawan yang disebutnya bagus.
"Semua tim bagus-bagus. Itu kan hasil seleksi dari pra-PON. Dari 15, jadi delapan provinsi," kata Tubagus usai pengumuman pemenang.
Manajer tim drum band Banten Hari Doyo Sugianto mengatakan, ini buah kerja keras seluruh tim. Ia menjelaskan, persiapan Banten cukup matang dengan menggelar karantina sejak Januari lalu.
"Kami menanamkan motivasi yang sederhana, pada dasarnya atlet juga sama dengan kita. Kita harus menjadi orang tua, teman mereka," kata Hari.
Kekompakan dan strategi metode yang diterapkan diakui menjadi kunci Banten meraih juara. Sebelumnya pada 2007, Banten tidak lolos pra-PON.
"Itu dari kebodohan tim manajer sendiri, maka saya balas di tahun ini," kata dia.