Sabtu 17 Sep 2016 16:32 WIB
Judo

Jabar Tambah Dua Emas dari Judo

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Pertandingan Judo PON XIX di GOR Saparua, Bandung. (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pertandingan Judo PON XIX di GOR Saparua, Bandung. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Judo Jawa Barat (Jabar) terus mempertahankan hegemoninya dengan menciptakan All Jabar Final dalam dua kelas berbeda pada pertarungan yang digelar di GOR Saparua, Bandung, Sabtu (17/9).

Dari kelas -55 kg putra, babak final mempertemukan Toni Irawan dan Imam Maulana Muttaqin, keduanya asal Jabar. Toni yang kini berusia 31 tahun berhasil memanfaatkan satu kelengahan Imam. Pejudo 31 tahun itu melakukan bantingan dengan sempurna sehingga wasit langsung memberikan kemenangan bagi Toni.

Toni berhak meraih medali emas, Imam perak, sedangkan perunggu diraih oleh Beta Awari (Kalimantan Barat) dan Syahrul Ramadhani (DKI Jakarta).

"Alhamdulilah impian saya terwujud, dan memang proses tidak akan pernah membohongi hasil akhir. Berkat kerja keras selama ini saya berhasil mempersembahkan medali emas," kata Toni.

Lebih lanjut, Toni mengungkapkan kunci dari kesuksesannya meraih medali emas di PON XIX/2016 adalah dukungan dari keluarga.

"Dukungan dari calon istri dan tentunya keluarga menjadi modal utama bagi saya, dan tak lupa untuk terus bekerja serta berdoa kepada Tuhan," jelas Toni.

Setelah mendapatkan perolehan emas Toni menegaskan target berikutnya adalah bisa tampil di Asean Games 2018.

Dari kelas -45 kg putri, Terry Kusumawardhani Susanti berhasil mengalahkan rekannya Ayudhia Firstana Paradikta.‎ Pertarungan keduanya berlangsung sengit.

Firstana beberapa kali mencoba masuk untuk membanting Terry, namun kesigapaan Terry dalam menjaga area pertahanannya tak mampu ditembus sang lawan. Terry akhirnya keluar sebagai pemenang dengan melakukan bantingan dengan langsung mengunci lawan.

"Ini merupakan medali emas pertama bagi saya di PON 2016, sebagai tuan rumah tentunya saya ingin memberikan sebuah prestasi berharga. Dan dengan hasil ini saya berharap untuk bisa terus meningkat dari segi fisik dan mentalitas," ungkap mojang asli Bandung yang masih berusia 23 tahun ini.

Medali perunggu didapatkan Cindy (DKI Jakarta) dan Satriani (Sulawesi Selatan).

Namun sayang, torehan impresif di dua laga final tersebut gagal diikuti oleh Fendi Martin dari kelas -60kg putra. Fendi terpaksa tunduk dari atlet judo asal Sulawesi Selatan, Wahyudi Muhammad.

Untuk medali perunggu bersama di kelas -60 kg menjadi milik Budi Prasetyo (DKI Jakarta), dan Hendi Hidayat (Jabar).

Medali emas terakhir dari cabang olahraga judo, diraih atlet asal DKI Jakarta, Dewi Sinta yang turun di kelas -48 kg putri. ‎Diikuti Fadilah Febrianti (Jabar), dan Dita Ananda (DKI Jakarta) yang memperoleh medali perunggu.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement