REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Tim sepak bola Sumatra Selatan (Sumsel) mengeluhkan padatnya jadwal pertandingan. Usai bermain imbang 1-1 melawan tim Papua, pelatih Sumsel Rudy William Keeltje mengatakan, kesebelasannya dalam kondisi lelah dan tak fokus dengan pertandingan. Kata dia, cuma di PON Jawa Barat (Jabar) pertandingan cabang olahraga sepak bola, dilakoni tim dua kali sehari.
Sejak fase penyisihan grup pertama, hingga perempat final penyisihan di Grup E, Sumsel dan Papua sudah melakoni laga empat kali dalam waktu tujuh hari. "Ini (jadwal pertandingan) gila. Sebentar lagi pemain-pemain ini mati kelelahan," kata dia saat konfrensi pers bersama dengan kepelatihan Papua di Stadion Patriot, Bekasi, Jabar.
Menurut dia, cuma ada di Indonesia satu tim sepak bola bermain empat kali dalam waktu satu pekan. "Nggak ada di dunia ini jadwal yang seperti ini. Seharusnya yang buat jadwal ikut main, biar ikut mati juga," sambung dia.
Penilaian Rudy itu diiyakan pelatih Papua, Chris Yarangga. Meski dia tak mau mengomentari banyak soal padatnya pertandingan, namun dalam kesempatan tersebut, dia setuju ungkapan Rudy tersebut. "Iya, iya," ujar dia.
PON XIX Jabar 2016, resmi dibuka pada 17 September lalu. Tapi, cabor sepak bola sudah mulai bertanding sejak Rabu (14/9). Tim Sumsel mengawali pertandingan penyisihan Grup B bersama Tim Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Sumatra Utara (Sumut) juga Sulawesi Selatan (Sulsel). Sumsel lolos ke fase perempat final, dengan modal sebagi tim terbaik ketiga dari Grup B.
Sementara tim Papua, saat penyisihan berada di Grup C bersama Kalimantan Timur (Kaltim) dan Bangka Belitung (Babel) serta Gorontalo. Papua, melewati fase grup sebagai juara. Di putaran perempat final, Sumsel dan Papua bersama di Grup E.