REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat sedang berlangsung. Meskipun punya anggaran besar. KONI Kota Bekasi yang menjadi bagian dari panitia pelaksana mengeluhkan aliran dana dari Panitia Besar (PB) PON ke Kota Bekasi yang seret.
"Ada beberapa hal yang memang kami keteteran di sini," kata Ketua KONI Kota Bekasi, Abdul Rasyad Irwan, kepada Republika.co.id usai coffe morning di Pendopo Kantor Wali Kota Bekasi, Selasa (20/9).
Menurut Rasyad, seluruh anggaran penyelenggaraan acara terpusat di PB PON Jawa Barat. Walaupun hanya satu venue yang dikerjakan oleh sub PB PON Kota Bekasi, dalam pelaksanaannya mau tidak mau panitia daerah tetap ikut terlibat. Ada dana yang harus dikeluarkan, misalnya untuk keamanan, konsumsi, dan sebagainya.
"Judulnya sebenarnya anggarannya enggak jelas ini PON. (Dari) PB-nya. Sementara, di sini tidak menganggarkan, terus di sini harus ada biaya, tapi dari sananya... Enggak tahulah. Kasihan teman-teman sini dari keamanan dan sebagainya," tutur Rasyad.
Sub PB Kota Bekasi tertatih-tatih lantaran tidak menganggarkan dana untuk penyelengaraan PON. Untuk menutup biaya keamanan, konsumsi, dan lain-lain, sub PB PON mengambilkan dana penyelenggaraan dari bantuan dinas terkait, seperti Disporbudpar. Namun, menurut Rasyad, anggaran dana yang dimiliki dinas tidak seberapa.
Hingga Selasa (20/9), kemarin, atlet Kota Bekasi sudah meraih empat emas, 3 perak, dan 1 perunggu dalam pertandingan PON XIX. Tiga medali emas diraih dari cabor judo, sedangkan satu medali emas lain dari cabor catur beregu. Satu medali perak diraih dari cabor dayung, dua perak dari judo, kemudian satu perunggu juga dari judo.
Rasyad optimistis perolehan medali Kota Bekasi masih akan terus bertambah. Saat ini, belum semua cabang pertandingan dilangsungkan. Kota Bekasi masih mempunyai potensi lain di cabor angkat besi, sepatu roda, dan layar. Wali Kota Bekasi saat pelepasan atlet ke PON XIX Jawa Barat berjanji bakal memberikan bonus Rp 100 juta apabila berhasil membawa pulang medali emas.
Ketua KONI memprediksi, atlet dari cabor angkat besi bisa menghasilkan paling tidak lima medali emas. KONI menargetkan capaian 14 medali emas dapat dibawa pulang oleh para atlet untuk Kota Bekasi. "Sepatu roda kami punya atlet banyak di situ. Layar tujuh atlet mudah-mudahan punya kontribusi juga," jelas Rasyad.