REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Sumatra Utara (Sumut) berhasil mengakhiri puasa gelar Pekan Olahraga Nasional (PON) di cabang angkat besi. Terakhir kali Sumut mendapatkan medali angkat besi PON pada 1996 lalu di Jakarta. Selain di PON, di ajang nasional lainnya Sumut tak pernah mendapatkan medali sejak 1991.
Puasa gelar angkat besi Sumut ini dilakukan lewat atletnya Razis Azazi. Lifter kelahiran 1995 itu mendapatkan medali perunggu di kelas +105 kg di perlombaan yang diselenggarakan di Gymnasium GSJ Kabupaten Bandung, Jumat (23/9).
“Medali ini membuktikan bahwa saya bisa. Orang yang tidak kuat tidak akan bisa mendapatkan medali,” kata Razis, seusai penyerahan medali.
Atlet asli Kota Medan ini menceritakan, bahwa perjalannya menjadi orang yang memutus puasa gelar Sumut di PON tidak mudah. Razis menyebut ia tidak diunggulkan untuk ikut PON di Jabar. Alasannya, selama beberapa kali ikut pekan olahraga daerah, raihan medali terbaiknya hanya perunggu.
Di kejuaraan daerah beberapa saat menjelang PON XIX ia juga tidak menjadi yang terbaik. Hal itu sempat membuat nama Razis tidak masuk daftar lifter yang akan diberangkatkan ke tanah Pasundan. Di pra-PON pun, PABBSI Sumut tak memasukkan nama Razis. Sehingga, pada awalnya Razis berencana ikut PON XIX Jabar dengan biaya sendiri.
Melihat semangatnya yang begitu membara, menurut Razis, PABBSI Sumut akhirnya mengikutsertakannya ke PON XIX Jabar. Razis bersyukur ia bisa membuktikan kelayakannya membela Sumut di cabang angkat besi dengan meraih medali perunggu. “Saya senang dengan pencapaian ini,” ucap Razis.