REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- DKI Jakarta kembali menambah perolehan medali cabang atletik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat (Jabar) ke-XIX 2016. Kali ini, atlet ibu kota, Triyaningsing, sekaligus membuktikan dirinya masih pantas berada di podium teratas pelari jarak jauh nasional setelah finis tedepan di nomor lari 10 ribu meter putri.
Saat melaju di lintasan Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (24/9), Triyaningsih berhasil mendahului enam pelari dari enam daerah lainnya. Pelari 29 tahun itu menyabet medali emas usai finis tercepat dengan waktu 35 menit, 28,18 detik.
Waktu tempuh Triyaningsih, memberikan jarak satu menit lebih dari peraih perak, Oliva Sadi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang finis kedua dengan waktu, 36 menit, 23,39 detik. Sedangkan peraih medali perunggu, berhasil diraih pelari asal Riau, Yanita Sari yang finis ketiga dengan waktu 36 menit, 33,58 detik.
Finis terdepan di nomor 10 ribu meter ini, menjadi medali emas pertama Triyaningsih di PON Jabar. Namun medali emas dari nomor ini, menjadi yang keempat kalinya. "Alhamdulillah masih bisa dikasih kesempatan finis pertama dan meraih emas," ujar dia usai pertandingan.
Triyaningsih turun di tiga nomor pertandingan di pesta olahraga nasional tahun ini. Semuanya lari jarak jauh, yaitu 10 ribu meter dan 5.000 meter serta nomor maraton. Dua nomor di antaranya sudah dia lewati.
Di nomor lari 5.000 meter, pada Kamis (22/9), Triyaningsih gagal meraih medali emas. Namun merasa puas dengan raihan perak setelah dilewati pelari sesama DKI Jakarta, Rini Budiarti. Di nomor maraton, Triyaningsih akan kembali turun lintasan di hari ketujuh pertandingan atletik PON Jabar, pada Rabu (28/9) mendatang.
"Target selanjutnya full marathon. Semoga bisa emas juga," kata dia.
Selain menambah perolehan medali emas dari 10ribu meter, DKI Jakarta juga berhasil menguasai podium tertinggi di nomor 100 meter lari gawang putri. Pelari Emilia Nova berhasil menyabet medali emas pertamanya setelah berhasil finis tercepat dengan catatan waktu, 13,35 detik.
Catatan waktu tersebut, pun memecahkan rekor lari gawang 100 meter putri milik rekannya sesama DKI Jakarta Dedeh Erawati. Saat PON 2012 di Riau, Dedeh meraih emas dan mencatatkan rekor tercepat, dengan waktu tempuh 13,63 detik.
Namun di PON Jabar tahun ini, Dedeh dipaksa menerima medali perak, setelah finis kedua dengan waktu, 13,56 detik. Sedangkan di podium ketiga, ada pelari asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Rohani berhak atas medali perunggu setelah menuntaskan lintasan dengan waktu 14,14 detik.
Tambahan dua prestasi tertinggi dari cabor atletik kali ini, semakin menegaskan dominasi Kontingen DKI Jakarta di cabor atletik. Sampai hari ketiga putaran pertandingan atletik, DKI Jakarta sudah mengumpulkan sebanyak delapan medali emas dari nomor pertandingan berbeda.
Enam medali emas lainnya berasal dari, dua nomor lari 800 meter dan 5.000 meter milik Rini Budiarti. Lontar martil putra milik Adriansyah Apandi dan putri milik Rose Herlinda Indriana. Nomor lompat tinggi putri, milik Nadia Anggraini dan nomor lompat galah putri milik Jelita Nara Idea.