Selasa 27 Sep 2016 14:02 WIB

Laga Hoki Putri Diwarnai Boikot Pelatih Sumut

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani
(ilustrasi foto) Tim hoki putri DKI Jakarta melawan tim Papua di PON XIX Jabar.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
(ilustrasi foto) Tim hoki putri DKI Jakarta melawan tim Papua di PON XIX Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Pertandingan cabang hoki PON XIX antara tim putri Sumatra Utara (Sumut) dan tim putri Papua Barat di pusat olahraga Si Jalak Harupat, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Selasa (27/9), tiba-tiba dihentikan pada babak kedua ketika waktu tersisa 6,28 menit. 

Dari pantauan Republika, pelatih tim putri Sumut yang awalnya duduk di tribun penonton sembari menyaksikan laga, tiba-tiba turun untuk memprotes keputusan wasit. Setelah mengajukan protes itu, pemain putri asuhannya diminta keluar dari arena pertandingan. Padahal, waktu masih tersisa sekitar enam menit lagi. 

Hingga waktu tersebut, tim hoki putri Sumut tertinggal satu angka dari Papua Barat. Pada waktu yang tersisa itu, salah seorang atlet Sumut sempat menyarangkan gol ke gawang Papua Barat. Namun, gol tersebut dinyatakan tidak sah oleh wasit. Keputusan wasit itu pun langsung diprotes oleh pelatih tim Sumut. 

Ketika pelatih hoki putri Sumut tersebut dimintai penjelasan soal keputusan wasit itu, ia menolak berkomentar dan meminta media untuk tidak meliputnya. Alasannya, kata dia, demi memajukan dunia hoki Indonesia. “Untuk kemajuan hoki Indonesia, jangan ya (diliput),” ujar pelatih yang enggan disebutkan namanya itu. 

Pelatih tersebut kemudian memasuki ruangan untuk atlet yang berada di bawah tribun penonton. Saat itu, seorang wasit dari tengah lapangan datang menghampiri pelatih Sumut tersebut untuk menanyakan apakah pertandingan ingin dilanjutkan atau disudahi dengan skor akhir 1-0 untuk kemenangan Papua Barat. Pelatih itu kemudian menandatangani hasil pertandingan tersebut. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement