Kamis 30 Jun 2011 15:05 WIB

Hantu Murray di Semifinal Wimbledon

Rep: Ratna Puspita/ Red: Didi Purwadi
Andy Murray
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Andy Murray

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON - Andy Murray dihantui catatan buruk ketika menghadapi juara bertahan, Rafael Nadal, pada semifinal Wimbledon di All England Club, London, Jumat (1/7). Tapi, petenis harapan tuan rumah itu bertekad mengakhiri penantian Britania Raya untuk melihat wakilnya di final pertama kalinya sejak 1938.

Britania sudah tidak pernah menjuarai Wimbledon sejak Fred Perry pada 1936. Perry juga menjadi petenis tuan rumah terakhir yang mampu melaju ke final. Beban itu kini berada pada Murray. “Saya yakin dapat mengalahkan Nadal,” kata Murray seperti dilansir Daily Star, Kamis (30/6).

Murray melaju ke empat besar setelah mengalahkan petenis favorit ibunya, Feliciano Lopez, 6-3, 6-4 dan 6-4. Sedangkan, Nadal harus melakoni pertarungan empat set sebelum membekuk Mardy Fish asal Amerika Serikat 6-3, 6-3, 5-7 dan 6-4.

Ini merupakan tiga tahun beruntun Murray sukses melaju ke semifinal. Tapi, langkahnya selalu terjegal pada Wimbledon dua tahun sebelumnya. Pada 2009, Murray tersingkir setelah menyerah dari Andy Roddick asal Amerika Serikat.

Giliran Nadal menjadi petenis yang menjungkalkannya tahun lalu. Nadal juga menjegal langkah petenis kelahiran Skotlandia tersebut pada perempat final Wimbledon tiga tahun lalu.

Murray mengatakan bahwa dirinya pernah mengalahkan Nadal pada turnamen Grand Slam, yaitu semifinal Amerika Serikat Open 2008 dan Australia Open 2010. Ia pun ingin mengubah catatan buruknya melawan Nadal di Wimbledon. “Saya memang belum pernah menang di Wimbledon. Itulah yang saya ingin ubah,” kata dia.

Laga semifinal lainnya akan mempertemukan Novak Djokovic dengan Jo-Wilfried Tsonga asal Prancis. Nole, sapaan Djokovic, menyingkirkan petenis 18 tahun asal Australia, Bernard Tomic, 6-2, 3-6, 6-3, dan 7-5. Sedangkan, Tsonga secara mengejutkan menyingkirkan juara enam kali Wimbledon, Roger Federer.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement