Kamis 08 Sep 2011 09:01 WIB

Dipaksakan Bermain di Tengah Hujan, Nadal Merasa Jiwanya Terancam

Rafael Nadal
Foto: AP/Manu Fernandez
Rafael Nadal

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK - Rafael Nadal mengecam penyelenggara AS Terbuka, Rabu (7/9), menyatakan bahwa keselamatan pemain terancam terkait upaya keras mereka menebus waktu yang hilang akibat gangguan hujan yang mengacaukan turnamen.

Juara bertahan Nadal, peringkat empat dunia Andy Murray dan juara 2003 Andy Roddick bergabung untuk menyampaikan keluhan kepada "referee" turnamen Brian Earley setelah mereka ditampilkan untuk bertanding di lapangan yang hampir terus-menerus diguyur hujan. Pertandingan putaran keempat mereka hanya berlangsung 15 menit sebelum mereka ditarik dari lapangan karena hujan semakin mengguyur Flushing Meadows.

Lima jam kemudian, seluruh empat pertandingan babak 16 besar tersisa dan dua jadwal perempat final dibatalkan. Laga dipindah ke Kamis sehingga kemungkinan final putra digelar Senin.

Ofisial masih berharap menyelesaikan keempat pertandingan perempat final pada Rabu malam. Caranya dengan menyebar pertandingan di empat lapangan berbeda.

"Kami tidak ingin masuk lapangan jika hujan. Saya kira ini tidak adil," kata Nadal yang telah memenangkan 10 kali juara Grand Slam.

Nadal dalam posisi tertinggal 0-3 oleh petenis Luksemburg, Gilles Muller, di Arthur Ashe Stadium ketika keduanya ditarik dari lapangan karena kondisi cuaca semakin memburuk.

"Ini cerita lama yang sama, yang Anda semua pedulikan hanyalah uang. Kami tidak dilindungi. Banyak uang dalam Grand Slams, tetapi kami adalah bagian dari pertunjukan. Mereka hanya bekerja untuk itu (uang) dan bukan untuk kami,'' ujar Nadal. "Masih hujan ketika mereka memanggil kami ke lapangan. Hujan tidak pernah benar-benar berhenti, lapangan belum kering. Saya tahu fans ada di sana, tetapi kesehatan para pemain penting."

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement