REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG---Mantan pebulu tangkis nasional, Sigit Budiarto, mengatakan, Indonesia masih kuat untuk nomor beregu putra untuk menghadapi babak kualifikasi Piala Thomas Zona Asia di Macau, 13-19 Febuari 2012. "Meskipun kita sering kalah dalam kejuaraan bulu tangkis perorangan, kekuatan untuk nomor beregu putra masih disegani lawan-lawannya," kata Sigit Budiarto di sela-sela latihan pemain Djarum Kudus.
Menurut pemain yang berperan mengantarkan Indonesia merebut Piala Thomas tiga kali (1998, 2000, dan 2002) tersebut, kekuatan pemain putra Indonesia merata baik untuk nomor tunggal maupun ganda. "Ini yang menjadikan negara lain tetap mewaspadai kita dalam pertandingan beregu," kata Sigit yang terakhir kali berpasangan dengan Flendi Limpele saat masih menjadi atlet pelatnas.
Ia mengatakan, tampil untuk nomor beregu berbeda dengan perorangan dan biasanya motivasinya sangat tinggi begitu ada temannya menang ataupun kalah. "Ini saya rasakan saat menjadi pemain dulu karena hasilnya akan memengaruhi tim," katanya.
Indonesia menjadi unggulan keempat pada babak kualifikasi Piala Thomas zona Asia di Macau mendatang, bergabung di grup B bersama India, Singapura, dan tuan rumah Macau. "Saya merasa optimistis Taufik Hidayat dan kawan-kawan bisa menjadi juara grup, dengan catatan tidak meremehkan lawan termasuk tuan rumah Macau," kata Sigit yang saat ini menjadi pelatih ganda putra PB Djarum Kudus.
Jika menjadi juara grup, Indonesia akan bertemu runner up grup D (Korea Selatan atau Malaysia) pada babak perempat final. "Kekuatan kita merata sedangkan mereka mungkin hanya satu atau dua yang kuat," katanya.
Ia mencontohkan, Malaysia mungkin hanya kuat pada tunggal pertama (Lee Chong We) dan ganda pertama (Tan Boen Hoeng/Ko Kien Kiet).
Pada ganda putra, kata dia, Indonesia memiliki pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, Muhammad Ahsan/Bona Septano, dan Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan.
Ketua PB Djarum Kudus Yoppy Rosimin menyatakan optimistis bahwa Indonesia bisa menjadi juara grup.Tetapi, kata dia, lawan berat akan menanti pada babak perempat final karena akan bertemu runner grup D. "Lawan Korea Selatan cukup berat karena mereka memiliki dua ganda yang kuat," katanya.
Selain itu, kata dia, pada tunggal juga cukup berat karena ada Park Sung Hwon dan Lee Hyung Il. "Saya lihat Taufik Hidayat yang menjadi tunggal kedua jarang menang jika bertemu Lee Hyung Il," katanya.
Ia mempredikasikan jika kondisi kritis, misalnya kedudukan 2-2, kemungkinan pada partai terakhir nomor ganda Indonesia bakal menurunkan pasangan Muhammad Ahsan/Alvent Yulianto seperti pada Asian Games XVI 2010. "Pada ganda pertama menurunkan Markis Kido/Hendra Setiawan sedangkan pada ganda kedua Ahsan/Alvent," katanya.