REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim Thomas dan Uber Indonesia sudah harus bekerja keras sejak babak penyisihan grup pada putaran final di Wuhan, Cina, 20-27 Mei mendatang. Pasukan Merah Putih berada dalam Grup A dengan Cina.
“Meski satu grup dengan Cina, kami tetap optimistis melaju ke perempat final,” kata Manajer Tim Thomas Uber Indonesia Mochammad Feriansyah, di Jakarta, Ahad (15/4).
Indonesia memang hanya membutuhkan satu kemenangan untuk melaju ke babak delapan besar. Tim Uber Indonesia diyakini masih terlalu tangguh bagi lawan lain di Grup A, yaitu Afrika Selatan. Tim Thomas juga diperkirakan bisa melewati hadangan Inggris.
Menurut Taufik, anggota skuat Inggris yang patut diwaspadai hanya Rajiv Ouseph. Pemain berperingkat 20 dunia itu pernah mengalahkan Peter Hoeg Gade pada babak pertama All England, bulan lalu. “Tapi, tanpa menganggap remeh, harusnya kita bisa menang lawan Inggris,” ujar dia.
Meski kemenangan atas Inggris atau Afrika Selatan untuk tim Uber akan mengangarkan ke perempat final. Para pemain Indonesia diharapkan memberikan kemampuan terbaiknya ketika menghadapi Cina. “Mau lawan Cina atau siapapun, yang penting kita harus berjuang untuk menang,” ujar dia.
Untuk babak perempat final, penentuan lawan akan kembali diundi. Penentuan tim-tim unggulan juga akan disusun ulang sesuai dengan peringkat para pemain pada 17 Mei mendatang. Sistem yang diterapkan sejak 2010 ini untuk menghindari sebuah tim memilih lawan pada babak knock-out.
Feriansyah cukup optimistis Indonesia akan mendapatkan undian yang menguntungkan, khususnya pada tim Thomas. Sebab, poin beberapa pemain Indonesia masih berada di peringkat sepuluh besar dunia.