REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN - Tunggal pertama Maria Febe Kusumastuti dan tunggal kedua Lindaweni Fenetri, seperti "kompak cedera" sehingga tidak melanjutkan pertandingan penyisihan Grup A Piala Uber menghadapi tuan rumah China di Wuhan Sport Complex Gymnasium, China, Selasa.
Akibatnya, Tim Piala Uber Indonesia yang memang tidak diunggulkan, memberikan keunggulan 3-0 kepada tuan rumah yang dipastikan tampil sebagai juara Grup A.
Sementara Indonesia meski kalah pada pertandingan terakhir penyisihan grup tersebut, tetap melangkah ke babak perempat-final karena tampil sebagai runner-up setelah pada pertandingan sebelumnya mengalahkan tim lemah Afrika Selatan 5-0.
Maria Febe, peringkat 33 dunia, memutuskan untuk mengundurkan diri saat ketinggalan 3-11 pada game kedua setelah pada game pertama juga kalah 10-21 kepada Wang Yihan.
"Bahu kiri saya sakit dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri karena kalau diteruskan, cedera saya bisa bertambah parah," kata Maria usai pertandingan.
Lindaweni, peringkat 58 dunia, kemudian menyusul rekannya mengundurkan diri pada game kedua saat ketinggalan 3-10 dengan alasan cedera otot betis sebelah kiri.
Namun berbeda dengan Maria Febe, Linda berhasil merebut game pertama dengan skor 21-17 saat menghadapi tunggal kedua China Wang Shixian, peringkat tiga dunia.
Pada pertandingan partai kedua, ganda pertama Nitya Krishinda Maheswari/Anneke Feinya Agustin gagal mengimbangi ketangguhan Yu Yang/Wang Xiaoli dan menyerah 16-21, 17-21 untuk memberi keunggulan 2-0 kepada China.
Mundurnya Linda membuat China memastikan diri tampil sebagai juara Grup A setelah unggul dengan skor 3-0, sehingga hasil ganda kedua Suci Rizky Andini/Della Destiara Haris dan partai terakhir yang mempertemukan tunggal ketiga Belaetrix Manuputty dan Li Xuerui sudah tidak berpengaruh terhadap hasil keseluruhan.
Seorang ofisial kontingen Indonesia yang tidak bersedia menyebutkan namanya secara diplomatis mengelak ketika ditanyakan apakah keputusan mundur tersebut hanya sebagai alasan demi strategi menghemat tenaga menghadapi pertandigan perempat-final.
"Saya kira semua pemain punya alasan tersendiri karena pemain lainnya juga tampil serius menghadapi lawan. Kalau soal strategi untuk menghemat tenaga, saya kira semua tim juga melakukan hal yang sama," katanya.