Rabu 23 May 2012 20:43 WIB

Jepang 'Jajah' Indonesia di Piala Thomas

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Karta Raharja Ucu
Ganda putra Indonesia Markis Kido dan Hendra Setiawan.
Foto: Antara
Ganda putra Indonesia Markis Kido dan Hendra Setiawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia perbulutangkisan Indonesia tengah berkabung, menyusul tak lolosnya tim Thomas Indonesia ke babak semifinal Piala Thomas dan Uber 2012 yang berlangsung di Wuhan, Cina. Kegagalan ini adalah yang terburuk dalam 52 tahun terakhir setelah Indonesia selalu menembus fase empat besar.

Yang lebih menyakitkan, Indonesia keok di tangan Jepang, tim yang di atas kertas levelnya masih di bawah tim Merah-Putih. Dan Jepang menjadi negara pertama yang mematahkan rekor Indonesia yang selama 52 tahun selalu lolos ke semifinal. Tengok saja, dari 23 partisipasi sebelumnya, Indonesia berhasil merengkuh 13 kali juara dan menjadi runner-up lima kali, sisanya selalu kandas di semifinal.

Meski hampir sepuluh tahun tim Thomas Indonesia tidak merasakan kemenangan di Piala Thomas, tapi Indonesia selalu lolos ke semifinal. Terakhir kali Merah Putih mencicipi gelar Piala Thomas pada 2002 lalu di Guangzhou, Cina. Ketika itu Indonesia menang 3-2 dari Malaysia di partai puncak. Dan kekalahan ini membuat puasa gelar tim Thomas Indonesia pun diperpanjang.

Koordinator Pelatih Ganda PB PBSI, Christian tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kegagalan Indonesia lolos ke semifinal. Saat berbincang dengan Republika, Rabu (23/5) di Jakarta, Christian menyatakan di atas kertas Indonesia lebih unggul dari Jepang.

"Berdasarkan hasil drawing, sebetulnya Indonesia diberikan peluang untuk lolos ke semifinal. Indonesia bertemu Jepang di perempatfinal, tidak langsung berhadapan dengan Cina, Korea Selatan atau Malaysia," kata Christian mengalanisa.

Menghadapi tim Thomas Jepang yang dari segi peringkat kalah dari Indonesia, Christian memaparkan para pemain kita kurang maksimal atau tidak berada pada posisi peak performance. Menurutnya, kondisi ini terlihat dari permainan pasangan ganda putra Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan yang tidak mengeluarkan penampilan terbaiknya.

"Seharusnya penampilan para pemain kita bisa lebih dari yang diharapkan. Tim Thomas Indonesia kan sebetulnya lebih bagus dari Jepang. Menang atau kalah dalam olahraga itu memang biasa tetapi harus dilihat juga kalahnya seperti apa," sebut Christian.

Padahal, Christian berpendapat, tim Thomas Indonesia yang bermain di Wuhan merupakan tim terbaik yang ada. Formasi dan susunan pemain yang diterapkan pelatih juga dianggap sudah pas. Kekalahan 2-3 dari Jepang yang diderita Indonesia, prediksi Christian, kemungkinan karena faktor persiapan latihan selama di Wuhan jelang pertandingan dimulai.

"Tapi faktor latihan dan persiapan selama di Wuhan ini juga tidak berpengaruh banyak ya. Boleh dikatakan persiapan tim Thomas juga tidak minim untuk bertanding ke Wuhan," tutur Christian mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement