REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PB PBSI, Djoko Santoso, menyampaikan permintaan maaf atas keterpurukan prestasi bulu tangkis Indonesia. Itu terutama kegagalan tim Piala Thomas dan Uber Indonesia pada beberapa waktu lalu.
"Sebagaimana yang kita ketahui ada hingar-bingar tentang keterpurukan prestasi bulu tangkis dan kegagalan Thomas-Uber. Untuk semua hal tersebut, sayalah yang paling bertanggung jawab. Saya minta maaf," kata Djoko di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Senin.
Djoko menyampaikan permintaan maafnya dalam acara pertemuan antara Pengurus PBSI dan "Mantan Atlet/Atlet Bulu Tangkis Nasional Lintas Generasi". Para mantan atlet itu mengajukan petisi pada Kamis lalu.
Djoko mengaku sudah mempelajari petis dari para mantan atlet bulutangkis nasional tersebut. Djoko menambahkan petisi yang berisi pernyataan keprihatinan dan imbauan itu sebagai masukan berharga bagi PB PBSI untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan-perbaikan.
Namun, dia menyayangkan cara yang ditempuh dalam menyampaikan petisi tersebut.
"Saya sarankan seyogianya cara-caranya datang saja ke sini. Kita diskusi,'' katanya. ''Jangan menggunakan cara-cara politik dengan membuat deklarasi. Mari menggunakan cara-cara olahraga yang penuh sportivitas."