REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) Pusat harus lebih memperbanyak uji coba bagi atlet-atlet muda untuk menambah jam terbang dan mengetahui berbagai kelemahan. Sehingga, kemampuan mereka dapat diperbaiki sehingga menjadi semakin lebih baik.
"Pengalaman bermain bulu tangkis ini yang masih kurang dimiliki oleh atlet-atlet muda kita. Dalam hal ini, kita sudah kalah jauh dibandingkan pebulutangkis Cina, Korea Selatan ataupun Jepang,'' kata Sekretaris Umum Pengprov Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumatera Utara, Syari Arwansyah, di Medan, Senin.
Syari menyebutkan Cina, Korsel dan Jepang secara rutin mengirimkan atlet mudanya mengikuti berbagai kejuaraan. Selain persoalan jam terbang, hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bagaimana stamina para atlet dapat lebih ditingkatkan. Karena, salah satu kelemahan atlet nasional saat ini adalah kondisi stamina yang cepat menurun.
Jika dilihat dari segi teknik, menurut Syari, pebulutangkis Indonesia tidak kalah dari pemain lain. Bahkan, atlet Indonesia sebenarnya lebih baik dibandingkan dengan atlet Cina, Korea Selatan maupun atlet negara-negara lainnya.
"Saya lihat teknik atlet kita tidak kalah. Hanya kelemahannya adalah stamina yang cepat menurun,'' katanya. ''Persoalan stamina ini harus mendapat perhatian bagi atlet kita."