REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kim Clijsters, petenis asal Belgia, sejatinya ingin menjuarai turnamen grand slam Amerika Terbuka 2012 sebagai bentuk ucapan perpisahan dari pertarungan tenis dunia. Namun remaja Inggris berusia 18 tahun, Laura Robson, 'menodai' rencana Clijsters yang telah memutuskan pensiun dengan menjadikan turnamen Amerika Terbuka tahun ini sebagai laga terakhirnya.
Robson mengakhiri karier juara AS Terbuka tiga kali itu dengan kemenangan 7-6 dan 7-6 di putaran kedua AS Terbuka 2012. Clijsters, yang menjuarai Australia Terbuka tahun lalu, tidak pernah kalah di AS Terbuka sejak ditekuk kompatriotnya, Justine Henin, pada final 2003 di lapangan Stadion Arthur Ashe. Lapangan yang sama dimana ia kali ini ditundukkan Robson.
Hal itu membuat kekalahannya kali ini terasa semakin pedih.
"Ini terasa seperti tempat yang sempurna untuk pensiun. Saya hanya berharap ini bukanlah hari ini," kata Clijsters. "Saya memberikan segalanya. Namun, hal itu ternyata belum cukup bagus pada akhir pertandingan."
Tidak ada hal yang lebih besar daripada momen Clijsters mengucapkan selamat tinggal. Clijsters (29) melakukan penampilan terakhirnya di lapangan Stadion Arthur Ashe. Lapangan dimana dia memenangi gelar Grand Slam pertamanya pada 2005. Gelar yang diikuti dengan mahkota-mahkota juara Amerika Terbuka pada 2009 dan 2010.
Clijsters berkata bahwa dirinya meninggalkan olahraga ini agar bisa memiliki lebih banyak waktu sebagai istri dan seorang ibu.
"Salah satu impian terbesarku yang terwujud adalah menang di sini pada 2005," kata Clijsters. "Setiap kali saya kembali, saya begitu terinspirasi oleh energi yang keluar di lapangan ini. Namun, saya melihat ke depan untuk menjalani bagian selanjutnya dalam kehidupanku."