REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Maria Sharapova punya cara sendiri menghilangkan kekecewaanya di atas lapangan hijau. Petenis cantik asal Rusia ini langsung memesan es krim untuk mendinginkan hatinya yang panas lantaran kalah dari Victoria Azarenka di semifinal AS Terbuka 2012.
Ya, Sharapova frustrasi dengan kekalahan tiga set dari petenis nomor satu dunia asal Belarusia itu. Pada babak empat besar yang berlangsung di Arthur Ashe Stadium, New York, AS, Sabtu (8/9) WIB, Sharapova menyerah 6-3, 4-6, 2-6 dari Azarenka yang melaju ke final.
Sharapova melihat kekalahan itu sebagai sisi positif. ''Saya melihat ke depan. Saya sekarang dapat dengan leluasa melihat truk es krim lewat dari sekitar sudut hotel saya,'' ujarnya seusai tersingkir dari salah satu turnamen grand slam bergengsi itu.
''Menjilat es krim sudah menghantui saya,'' tegas Sharapova. ''Saya sekarang akan memesan es krim rasa vanilla dengan taburan pelangi,'' kata Sharapova dengan raut wajah sedih.
Sharapova yang ditempatkan pada unggulan kedua dalam turnamen itu memberikan perlawanan cukup sengit kepada Azarenka. Itu terbukti dengan pertarungan panjang selama dua jam 42 menit. Sharapova sempat meraih 44 winners dan merobek delapan ace, sedangkan Azarenka hanya dapat 19 winner. Namun Sharapova melakukan 42 kesalahan sedangkan Azarenka hanya sepuluh kesalahan.
Pada set penentuan, Sharapova terlihat kelelahan dan pukulannya mulai melemah. Situasi itu dimanfaatkan Azarenka yang akhirnya menang di set penentuan. ''Saya banyak membuat kesalahan dan itu yang membuat saya frustasi,'' tutur peraih medali perak Olimpiade London 2012 ini.
''Saya akan mengambil hasil yang saya punya tahun ini,'' katanya yang pada tahun ini hanya meraih gelar runner-up di Australia Terbuka, dan juara Perancis Terbuka. Dengan tersingkirnya di semifinal AS Terbuka, peringkat Sharapova turun ke posisi ketiga.
''Ketika saya pikir tentang hal itu, saya sangat beruntung bahwa saya bisa masih bermain olahraga ini, saya masih suka bermain dan saya merasa seperti memiliki banyak hal. Saya nomor tiga di dunia sekarang dan saya bertekad untuk kembali di nomor satu, memenangkan grand slam lagi. Saya harus memiliki kepastian sehinga menimbulkan perasaan yang hebat,'' tuturnya menghibur diri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika