REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Victoria Azarenka langsung melempar raket. Kedua tangannya spontan menutupi wajahnya yang berderai air mata usai memastikan diri mempertahankan gelar Grand Slam Australia Terbuka. Petenis asal Belarusia ini menjadi juara dua kali berturut-turut setelah menumbangkan Li Na di partai final Australia Terbuka 2013, Sabtu (26/1).
Usai pertandingan yang melelahkan, ia tak lupa menyalami Li Na yang telah memberikan perlawanan luar biasa. "Dua pekan di sini seperti mimpi jadi nyata bagi saya. Saya punya kenangan sangat spesial dengan lapangan ini dan saya akan selalu menyimpannya di hati saya selamanya," kata Azarenka saat menerima trofi juara Australia Terbuka 2013.
Azarenka mendapatkan kemenangan ini dengan tidak mudah. Petenis nomor satu dunia ini dipaksa bekerja keras dalam pertandingan tiga set. Azarenka sempat kedodoran di set pertama dan menyerah dengan skor 4-6.Memasuki set kedua, Azarenka mulai bangkit.
Bak mendapat durian runtuh, Azarenka diuntungkan dengan masalah fisik yang dialami Li Na. Petenis asal Cina ini jatuh tersungkur dan harus menjalani perawatan medis. Alhasil, Li Na gagal mempertahankan performa di set pertama dan menyerah 6-4 di set kedua.
Li Na kembali meminta medical timeout saat dirinya unggul 2-1 di awal set ketiga. Azarenka tak menyia-nyiakan kondisi fisik lawannya yang terus menurun. Ia menyegel kemenangan dan menutup set penentu dengan keunggulan 6-3.
"Selamat untuk Victoria, Anda mendapatkan hasil luar biasa di dua tahun ini," ujar Li Na yang akan berusia 31 tahun bulan depan ini.
Meski sadar tak lagi muda, Li Na mengaku masih menyimpan ambisi besar di panggung tenis dunia. Ia bertekad kembali menjajal peruntungannya di Australia Terbuka tahun depan. Saya tahu saya tak lagi muda. Tapi, saya harus katakan bahwa saya akan kembali tahun depan, lugasnya.
Dengan kemenangan ini, Azarenka menjadi pemain kedelapan yang mampu mempertahankan gelar Australia Terbuka. Ia juga mengamankan status nomor satu dunia dari kejaran Serena Williams.