REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tahun ini, turnamen bulu tangkis Sidu Cup kembali digelar untuk keempat kalinya. Ini adalah turnamen yang diselenggarakan Sinar Dunia (Sidu), salah satu pilar usaha Sinar Mas yang bergerak di bidang pulp & paper yaitu Asia Pulp & Paper (APP), sejak 2010 lalu yang bertujuan untuk menyaring bibit-bibit atlet bulu tangkis berprestasi.
Turnamen ini diselenggarakan untuk pelajar tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dan telah menjadi agenda pertandingan tahunan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Sebelumnya, pada tanggal 1 April 2013, telah ditandatangani nota kesepahaman antara APP, PBSI, dan Kemendikbud untuk mendorong kemajuan bulutangkis Indonesia melalui Turnamen Sidu Cup.
Sejak diselenggarakan pada 2010, lalu Sidu Cup terus menunjukkan signifikansinya. Dari hanya satu kota penyelenggaraan menjadi sembilan kota pada 2012 dan sepuluh kota pada tahun ini. Jumlah hadiah dan pesertanya pun terus bertambah.
Pada tahun 2010 hadiah disediakan sebesar Rp 60 juta dan pada tahun ini menjadi total Rp 1 miliar. Sedangkan peserta dari 650 siswa pada tahun 2010 menjadi hampir 6.000 pada tahun 2012 dan ditargetkan akan diikuti 10 ribu peserta pada tahun 2013. Dengan demikian budget penyelenggaraan kejuaraan ini juga akan jauh lebih besar daripada kejuaraan di tahun-tahun lalu.
Turnamen yang memperebutkan Piala Gita Wirjawan ini sudah dimulai di Jakarta pada tanggal 2-6 April lalu. Selanjutnya, Bali menjadi kota kedua dimulainya lanjutan Sidu Cup 2013, yang diadakan pada tanggal 26 April-1 Mei. Pekanbaru menjadi kota selanjutnya gelaran Sidu Cup ini, berlangsung dari tanggal 5-9 Mei.
Solo menjadi kota selanjutnya gelaran SIDU CUP 2013 ini, berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni. Enam kota lainnya yang akan menjadi tempat dilangsungkannya SIDU CUP 2013 ini yaitu Bandung, Banjarmasin, Manado, Makassar, Palembang, dan Surabaya.
Sementara grand final akan berlangsung di Jakarta pada bulan November 2013. “Luar biasa Sinar Dunia Cup, kita patut mengapresiasi turnamen untuk para pelajar tingkat sekolah dasar dan menengah pertama ini,” ujar Gita yang juga merupakan Menteri Perdagangan itu ketika diwawancarai salah satu stasiun radio swasta di Jakarta.
Hadir dalam acara SIDU CUP di Solo Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Pengurus Daerah PBSI Solo. “Dari sini telah lahir beberapa legenda bulutangkis yang mampu mengharumkan nama Indonesia di mata dunia, seperti Joko Suprianto dan Icuk Sugiarto. Dengan diadakannya turnamen ini, diharapkan Solo mampu meneruskan tradisi mencetak pebulutangkis kelas dunia,” kata Fransiskus Xaverius Hadi Ruyanto. Ia juga berharap digelarnya SIDU CUP di Solo akan menambah semangat generasi muda dalam berkompetisi sekaligus menempa mental juara.
Di Solo, kejuaraan yang digelar di Gelanggang Olah Raga (GOR) Manahan ini ditargetkan akan diikuti sekitar 1000 pelajar SD dan SLTP yang terbagi dalam 4 kelompok umur yakni (1) Kelas 1-2 SD, (2) Kelas 3-4 SD, (3) Kelas 5-6 SD dan (4) seluruh Kelas SMP yang berjumlah sekitar 1000 orang.
Peserta berasal dari berbagai kota di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Bekerja sama dengan PBSI, juga diadakan motivation session, coaching clinic, pelatihan kepada instruktur/pelatih bulutangkis baik secara teori maupun praktek agar pelatihan bulutangkis dapat berjalan dengan optimal.