REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Andy Murray membuat penonton tuan rumah menahan nafas ketika ia kecolongan dua set tapi akhirnya maju ke semifinal Wimbledon Terbuka, Rabu, setelah mengukir angka kemenangan 4-6, 3-6, 6-1, 6-4, 7-5 atas petenis yang tidak diunggulkan dari Spanyol, Fernando Verdasco.
Harapan Murray untuk mengakhiri penantian panjang Inggris selama 77 tahun untuk mendapatkan gelar juara Wimbledon sempat goyah ketika pemain itu kehilangan bentuk permainannya dan kelihatan bermain tidak nyaman di lapangan.
Petenis peringkat 54 dunia, Verdasco, melakukan tekanan keras kepada Murray dengan melancarkan pukulan keras ke berbagai daerah lapangan. Verdasco terkadang memaksa juara AS Terbuka itu bergerak keteter saat berusaha mengejar bola ke garis belakang lapangan.
Tapi, Murray seperti mendapat tenaga baru dan berhasil menghajar lawannya pada set ketiga, keempat dan kelima. Dia kemudian mengakhiri permainan dengan mendapatkan keuntungan dari bola mati lawan pada game ke-11 set kelima.
Ia meraih kemenangan setelah bertanding selama tiga jam 27 menit dengan keuntungan Veerdasco memukul "forehand" terlalu panjang ke belakangan lapangan.
"Dalam beberapa pertandingan, saya pernah mengalami hal sama,'' kata Murray. ''Saya terlebih dahulu kecolongan, kemudian bangkit kembali dan mengalahkan lawan saya.''
''Pertandingan tadi amat emosional dan saya seperti mendapatkan atmosfer luar biasa untuk dapat melakukannya," kata Murray yang kini sudah maju ke babak semifinal Wimbledon untuk kelima kalinya.