REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Setahun lalu, Flavia Pennetta hanya bisa menonton turnamen grand slam Amerika Terbuka dari depan televisi di kediaman orang tuanya di Italia.

Dia melewatkan Amerika Terbuka dan turnamen lain pada 2012 lalu karena menjalani masa pemulihan dari operasi pergelangan tangan kanan.

Ketika itu dia bertanya-tanya, kapan bisa kembali ke lapangan dan merasakan lagi atmosfer grand slam.

Sepanjang catatan karirnya di turnamen grand slam, petenis asal Italia tersebut selalu terhenti di putaran keempat.

Seperti mendapatkan sebuah keajaiban, Pennetta berhasil menembus semifinal grand slam pertamanya di Arthur Ashe Stadium setelah menaklukkan rekan senegaranya Roberta Vinci dengan skor 6-4, 6-1.

Dia menembus semifinal grand slam pertamanya ini di usia yang tak lagi muda yakni 31 tahun setelah berjuang melewati 41 turnamen besar sepanjang karirnya.

“Saya merasa bangga dan secara fisik saya merasa lebih baik,” ujar Pennetta, dilansir ESPN, Kamis (5/9).

Pada 2009, Pennetta merupakan wanita Italia pertama yang menempati peringkat sepuluh besar dunia. Namun, peringkatnya turun drastis menjadi 166 setelah dia absen dari kurun waktu Agustus 2012 sampai Februari 2013.

Absen panjang tersebut karena dia mengalami cedera pergelangan tangan kanan yang mengharuskannya untuk operasi. Dia ditangani oleh tim dokter yang juga menangani Rafael Nadal ketika mengalami cedera lutut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika