REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang akhir tahun Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan melakukan evaluasi kepada seluruh pemain pelatnas Cipayung dalam menentukan promosi dan degradasi.
PBSI berencana untuk mengurangi kuota atlet pelatnas dari 83 menjadi 50 pada tahun depan, artinya akan ada sekitar 40 sampai 50 persen pemain yang dipulangkan ke klub masing-masing.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rexy Mainaky mengatakan, selama satu tahun dari 83 atlet yang menghuni pelatnas semuanya memiliki potensi yang bagus, namun hanya segelintir pemain yang dinilai berprestasi maksimal.
Sehingga, PBSI memutuskan untuk melakukan pengurangan kuota tersebut dengan tujuan untuk mencetak pemain-pemain yang berkualitas dan memenuhi target utama yang telah ditentukan.
"Kami ingin pemain yang kualitasnya benar-benar sudah siap, karena kami punya program dan mau penuhi target sebagai juara," kata Rexy di Pelatnas Cipayung, Kamis (14/11).
Menurut Rexy, kriteria pemain yang bisa masuk ke pelatnas akan diperketat lagi, mulai dari kondisi fisik, mental, psikis, dan IQ. Untuk fisik salah satu syarat yang harus dipenuhi yakni dlihat dari tes VO2max dan masing-masing nomor memiliki standar berbeda.
Pemain tunggal jumlah VO2max harus mencapai minimal 65, sedangkan nomor tunggal putri dan ganda masing-masing 60. Selain dilihat dari performa selama satu tahun, proses seleksi akhir untuk promosi degradasi akan dilakukan di Kejuaraan Nasional yang akan berlangsung pada 26-30 November 2013 di Bali.
Rexy mengatakan pemain yang turun di SEA Games XXVII dan Final Superseries memang tak wajib ikut Kejuaraan Nasional, namun mereka tetap di evaluasi melalui event yang diikuti. "Semua kami evaluasi, nanti kita lihat performa mereka yang bertanding di SEA Games dan Final Superseries," ujar Rexy.