REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Rafael Nadal tidak berniat untuk merekrut pelatih ternama, sebagaimana yang dilakukan Novak Djokovic yang merekrut Boris Becker, yang merupakan salah satu perubahan besar menjelang musim 2014.
Petenis peringkat satu dunia Nadal telah dilatih oleh pamannya Toni sejak masih kanak-kanak, dan kerja sama itu telah mendatangkan 13 gelar Grand Slam.
Sementara itu, Djokovic mengejutkan dunia olahraga dengan mempekerjakan Becker, salah satu mantan juara Grand Slam dari periode 1980-an dan 1990-an untuk melatih dirinya sepanjang musim dingin.
Roger Federer mempekerjakan Stefan Edberg, Richard Gasquet merekrut Sergi Bruguera, Marin Cilic telah memperbarui kerjasamanya dengan Goran Ivanisevic, sedangkan Kei Nishikori mengikat kerja sama dengan Michael Chang.
Tidak diragukan lagi, tindakan mereka diinspirasi oleh kesuksesan Andy Murray dengan Ivan Lendl yang telah menghasilkan kejayaan di AS Terbuka 2012 dan Wimbledon 2013.
"Merupakan hal hebat untuk memiliki juara yang hebat di permainan-permainan tur ketika mereka membawa karisma hebat pada permainan ini. Akan hebat untuk memiliki Ivan dan Boris di seputar musim ini. Itu adalah hal bagus dan akan menjadi hal-hal positif sepanjang tur," kata Nadal kepada Gulf News.
"Bagaimanapun, saya akan bertahan kepada tim saya. Saya selalu merasa ketika saya bermain buruk, itu adalah kesalahan saya dan ketika saya menang, saya melakukan hal-hal yang benar. Saya memiliki kesuksesan dalam karir saya dengan tim yang sama."
"Saya memiliki saat-saat indah dan buruk dengan tim yang sama. Saya memahami jika terjadi sesuatu yag keliru, tidak seorangpun yang lebih bertanggung jawab daripada saya."
Nadal memulai musimnya pada Jumat, ketika ia menghadapi petenis senegaranya David Ferrer, yang baru berpisah dengan pelatih yang sudah menanganinya untuk kurun waktu lama Javier Piles, di Kejuaraan Tenis Dunia Mudabala di Abu Dhabi.
Petenis peringkat dua dunia Djokovic akan berhadapan dengan Jo-Wilfried Tsonga.