REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Harapan Roger Federer untuk memulai tahun dengan gelar berakhir pada Ahad (5/1), setelah petenis asal Swiss itu dikalahkan oleh petenis Australia Lleyton Hewitt dalam final Brisbane International.
Juara grandslam 17 kali itu kalah dengan skor 1-6, 6-4, 3-6 oleh Hewitt yang telah mengalami paceklik gelar lebih dari tiga tahun. Petenis nomor enam dunia Federer yang memeliki rekor keunggulan kemenangan 18-8 atas lawannya itu sebelum final ini, tampak main beringas setelah mengawali permainan dengan lamban, namun Hewitt mampu menunjukkan kegigihannya untuk memastikan gelar dalam permainan yang berlangsung lebih dari dua jam itu.
"Bisa mengalahkan pemain hebat di final itu sangat berarti, ini turnamen yang tidak mudah untuk bisa menang," kata Hewitt.
"Pada set pertama saya bola seperti sepakbola, sungguh tidak masalah dimana dia melakukan servis saya berada di situ," tambahnya.
Federer mendapat tujuh break poin di set ketiga, tapi dia gagal memanfaatkannya. Meskipun Federer menyatakan kecewa atas kekalahan itu namun dia berharap bisa sukses di Australia Terbuka bulan depan.
"Saya akan berusaha memperbaiki servis secara keseluruhan, lebih konsisten pekan ini daripada yang saya miliki dalam waktu lama - dan itu sangat bagus," kata Federrer.
Federrer pada permainan set pertama mengalami 22 kali kesalahan sendiri, dan Hewitt tidak menyianyiakan untuk memenangi sete itu dengan dengan mematahkan servis lawannya tiga kali. "Saya mencoba untuk berjuang dengan irama permainan saya, dan saya tidak mengatakan bahwa servis saya buruk, hanya saja itu set yang sulit bagi saya, saya sering harus memukul bola dari belakang kaki saya," kata Federrer.
Pada set kedua Federrer berusaha bangkit dengan mematahkan servis Hewit, namun petenis Australia itu mampu memenangi set itu. Set selanjutnya ketiga Hewitt bermain menyerang dan kembali mematahkan servis Federrer untuk memastikan kemenangan gelarnya.