Sabtu 25 Jan 2014 14:56 WIB

Li Na Optimistis Mampu Kalahkan Cibulkova

Rep: rusdy nurdiansyah/ Red: Taufik Rachman
Petenis Cina, Li Na, melakukan selebrasi usai mengalahkan petenis Serbia, Jelena Jankovic, di laga turnamen tenis Amerika Terbuka di Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, Ahad (1/9).
Foto: EPA/John G. Mabanglo
Petenis Cina, Li Na, melakukan selebrasi usai mengalahkan petenis Serbia, Jelena Jankovic, di laga turnamen tenis Amerika Terbuka di Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, Ahad (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID,MELBOURNE–Petenis putri asal Cina, Li Na sangat percaya diri menghadapi petenis Slovakia, Dominika Cibulkova pada partai final Australian Open 2014 yang akan berlangsung di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Sabtu (25/1).

Ini peluang ketiganya untuk meraih gelar juara turnamen Australia Terbuka, setelah selalu gagal dalam dua kali final sebelumnya yakni pada 2011 dan 2013. Li Na bertekad untuk meraih gelar juara  sekaligus mencatatkan sejarah sebagai petenis Asia pertama yang meraih gelar Australia Terbuka.

Kesempatan Li Na meraih tropi terbuka lebar karena rekor pertemuannya meraih kemenangan 4-0 dengan Cibulkova. ''Saya akan mencoba untuk tidak gagal kali ini, karena tahun lalu di final saya telah bermain baik, hanya saja tidak beruntung karena melakukan kesalahan yang sama. Kali ini saya akan menikmati pertandingan dan tetap menjaga kebugaran,'' ujar Li Na yang diunggulkan ditempat keempat dalam turnamen grand slam ini.

''Saya siap bertanding di final. Begitu pun dengannya dia (Cibulkova). Saya pikir kami harus siap. Setelah enam pertandingan, setiap pemain memiliki kepercayaan diri lebih untuk menghadapi final,'' tutur juara Perancis Terbuka 2011 ini.

Li Na melaju ke final setelah mengkandaskan ambisi petenis remaja asal Kanada, Eugenie Bouchard. Dan, kini Li Na ditantang petenis berusia 24 tahun yang membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan kelima dari Polandia, Agnieszka Radwanska, 6-1, 6-2.

Jika Li Na keluar sebagai pemenangnya, dia akan mencetak sejarah sebagai salah satu petenis veteran terbaik di dunia. Di usia 31, dia masih bisa menambah gelar juara turnamen grand slam

''Saya berharap pada keberuntungan. Sesuai dengan kepercayaan bangsa Cina, keberuntungan dimiliki oleh mereka yang mampu bertahan. Di Cina, kami memiliki kepercayaan bahwa jika kita mampu melewati masa-masa hidup yang sulit, maka itu berarti kita memiliki keberuntungan,'' harap Li Na. .

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement