REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pebulutangkis wanita Susi Susanti yang juga pernah meraih juara empat kali All England ini merasa bangga terhadap prestasi pebulutangkis Indonesia di All England Super Series 2014. Menurutnya prestasi yang diraih dua nomor di All England ini adalah prestasi sangat luar bisa.
Selain sudah memenuhi target Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), prestasi yang diraih ganda campuran Indonesia Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir mampu menyamai rekor Park Joo Bong/ Chung Myung Hee asal Korea Selatan yang juga juara tiga kali berturut-turut pada tahun 1989 – 1991.
“Tentunya sangat luar biasa karena sudah memenuhi target yang ditetapkan PBSI dari dua sektor ini,” ujar Susi saat dihubungi ROL, Senin (10/3). “Tentu ini juga Menjadi angin segar bagi dunia bulu tangkis di Indonesia setelah 9 tahun minim gelar,” ucap Susi kembali
Menurut pemain kelahiran Tasikmalaya ini, raihan yang didapat nomor tersebut dapat memotivasi pebulutangkis di sektor lain untuk berprestasi juga. Meskipun raihan Owi/ Butet ini sudah ketiga kalinya di All England, tetap menjadi hal yang luar biasa karena bagi Susi hattrick ini bukan sesuatu yang mudah.
Hal ini yang juga dirasakan Susi meskipun telah empat kali menjuarai all England pada tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994, tetapi ia mengaku tidak bisa menjuarainya secara berturut-turut. “Mempertahankan itu lebih sulit dibandingan meraihnya. Owi dan Butet telah melakukan dengan luar bisa tentunya di ajang All England,” ujar Susi.
Kesulitan itu menurutnya karena pemain di negara lain berusaha mengembangkan kemampuannya. Susi juga mengomentari sektor lain yang bertanding di All England. Meskipun belum mampu mengukir prestasi di ajang paling tua tersebut, baginya sektor lain telah memberikan kemampuan yang luar biasa.
“Butuh kerja keras lagi bagi mereka dapat menjuarai nomor di sektor lain. Ini juga merupakan pekerjaan rumah untuk PBSI kedepannya untuk melakukan pembenahan yang lebih baik lagi,” ujar Susi.