REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Mantan petenis dunia asal Amerika, Andre Agassi ternyata lebih memilih Rafael Nadal daripada pemegang rekor Grand Slam, Roger Federer untuk menjadi pemain terbaik dalam sejarah tenis.
Agasi, seperti dilansir AFP, Kamis (8/5), mengatakan memilih memilih Nadal dengan alasan petenis asal Spanyol itu telah berkembang dalam masa keemasan tenis yang sangat ketat persaingannya.
"Saya pilih Nadal menjadi yang terbaik, Federer nomor dua. Federer meninggalkan dunia tenis selama empat tahun. Ia memisahkan dirinya dari (Andy) Roddick dan (Lleyton) Hewitt," kata Agassi yang pernah menjuarai Grand Slam sebanyak delapan kali.
"Nadal harus berurusan dengan Federer, (Novak) Djokovic, (Andy) Murray di masa keemasan tenis. Dia telah melakukan apa yang seharusnya ia lakukan dan dia belum menyelesaikannya."
Secara umum Federer lebih unggul dari Nadal, dengan memenangkan 17 gelar Grand Slam dibandingkan dengan 13 gelar yang merupakan peringkat satu dunia saat ini.
"Tapi Nadal memiliki rekor kemenangan 23-10 melawan Federer dan hanya membutuhkan satu kemenangan di Australia Terbuka untuk menjadi orang ketiga yang pernah memenangkan empat gelar Grand Slam. Dia telah memenangkan beberapa (pertandingan besar), setiap pertandingan ia menangkan kecuali pada Australia Terbuka. Berilah waktu setahun lagi untuknya. Menurut saya apa yang dia lakukan adalah luar biasa dan Nadal telah melakukan itu semua selama masa keemasannya Federer," katanya.
Agassi menambahkan bahwa ia tidak mengabaikan petenis Australia, Rod Laver, pemenang Grand Slam sebanyak dua kali, ketika mencari pemain terbaik sepanjang masa.
Dan ia menegaskan ia akan bermain di leg Singapura pada Liga Primer Tenis Internasional (IPTL) perdana di Singapura setelah adanya perubahan tanggal turnamen untuk menghindari masa libur Thanksgiving jika nantinya turnamen tersebut jadi digelar.
"Sepertinya aku pasti bermain. Aku hanya tidak bisa menjanjikan apa yang tidak bisa aku kendalikan, apakah turnamen tersebut jadi terlaksana atau tidak," katanya.