REPUBLIKA.CO.ID, KARAWACI -- Kesuksesan tim badminton putri Universitas Pelita Harapan tidak dapat diikuti oleh tim putra. Tim putra UPH dipaksa bertekuk lutut tim badminton putra Universitas Surabaya (UBAYA), di hari pertama pertandingan LIMA Badminton Putra Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference + Nusantara Conference, Kamis (22/5).
Anak-anak UPH yang bertindak sebagai tuan rumah menyerah 5 game tanpa balas.
Pada game pertama yang memainkan partai tunggal, Vicky Vendi yang memperkuat UPH harus mengakui keunggulan Muhammad Mirza dari UBAYA 2 set langsung, 17-21 dan 10-21. Meskipun sempat kewalahan di set pertama, namun Mirza masih mampu unggul atas Vendi. Dominasi Mirza pun berlanjut di set kedua dengan unggul 11 angka atas Vendi.
Harapan bagi tim UPH sebenarnya sempat muncul pada pertandingan kedua. Pemain ganda UPH, Kevin Salim dan Theofilus Jaya Saputra mampu memaksa pertandingan berjalan 3 set setelah pada set kedua mampu unggul atas pasangan Fariogo Kusuma dan Hendy Tejapranata.
Namun di set ketiga mereka harus mengakui keunggulan tim ganda UBAYA dengan skor akhir 18-21.
Petaka bagi UPH berlanjut di tiga pertandingan terakhir di mana mereka tak mampu mematahkan dominasi anak-anak UBAYA dan harus kalah di tiga laga tersebut.
Sementara di pertandingan lain, Tim Badminton Putra Universitas Trisakti (USAKTI) mengikuti jejak tim Putrinya dengan melumat tim Badminton Putra Universitas Darma Persada (UNSADA) Persada 5-0 tanpa balas.
USAKTI yang dimotori pemain nasional Ari Januari dengan mudah mematahkan perlawanan anak-anak UNSADA. Sejak awal pertandingan pertama hingga kelima, anak-anak USAKTI nampak mendominasi permainan.
Tak mau cepat berpuas, pelatih Tim Badminton USAKTI, Samuel Paulus, mengatakan timnya menang karena memang lebih unggul dari tim UNSADA.
“Dari materi pemain hingga persiapan kami memang lebih matang, kekuatan tim belum bisa diukur juga karena masih belum menghadapi tim kuat,” tutupnya.