REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) mengakui jika prestasi cabang olahraga bola voli belum maksimal sehingga tidak bisa berbicara banyak meski hanya di level Asia Tenggara.
Wakil Ketua Umum PP PBVSI Irjen Pol (Purn) Drs Djoko Sardono di Jakarta, Jumat, mengatakan prestasi bola voli Indonesia memang kalah bersaing dengan negara lain dan saatnya bangkit untuk mengejar ketertinggalan.
"Voli indoor kita masih berada di posisi dua untuk putra dan posisi tiga untuk putri. Tapi kami bangga dengan voli pantai putra yang masih menjadi yang terbaik dia Asia Tenggara," katanya di sela Munas PP PBVSI di Hotel Century, Jakarta.
Prestasi kurang maksimal atlet bola voli nasional selama empat tahun terakhir langsung mendapatkan sorotan dan Ketua Dewan Penasehat PP PBVSI Jenderal Pol Sutarman yang hadir dalam munas.
Menurut pria yang menjabat sebagai Kapolri, sudah saatnya PP PBVSI melakukan evaluasi menyeluruh. Evaluasi yang harus dilakukan tidak hanya dilakukan dari sisi kepengurusan namun juga dari sisi pembinaan atlet.
"Pengurus baru nanti harus menyiapkan formula khusus agar bola voli bisa bangkit. Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 240 juta jiwa, masak mencari enam pemain dan cadangan tidak bisa," kata Sutarman dihadapan peserta munas.