REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keinginan Indonesia untuk menempatkan satu tunggal putri di babak semifinal BCA Indonesia Open Super Serie Premier 2014 tidak tercapai. Ini dikarenakan pada babak kedua, Indonesia yang diwakili Adrianti Firdasari harus mengakui kekuatan unggulan pertama asal Cina, Li Xuerui dengan dua gim langsung, 12-21, 19-21.
Di gim pertama, Firdasari terlihat bermain kurang nyaman. Sejak memasuki poin 3-2, Li Xuerui terus memimpin tanpa mampu dikejar Firdasari dengan 12-21. Di awal gim kedua, pertandingan cukup ketat hingga memasuki poin 7-7. Sayang pukulan dan penempatan bola yang baik berhasil meninggalkan perolehan angka Firdasari.
Firdasari sebenarnya sempat berhasil mencuri poin dan memperkecil ketertinggalan poin dengan 19-20. Namun kembali penampilan apik Li Xuerui mampu mengakhiri perlawanan Firdasari. 19-21. Raihan ini pun sekaligus memupuskan target Indonesia untuk minimal memberikan satu tempat di Semifinal Indonesia Open 2014.
Hasil ini kembali menggoreskan citra negatif bagi Indonesia kala bermain di kandang sendiri. Pasalnya tahun kemarin di Indonesia Open 2013, Indonesia hanya menempatkan Bellaetrix Manuputty di perempat final. Dua tahun sebelumnya, di Indonesia Open 2012, Indonesia gagal menempatkan satu nama pun di perempat final.
Kepala Sub Bidang Pelatnas PBSI, Ricky Soebagdja menuturkan bahwa hasil yang tidak sesuai dengan target yang diinginkan adalah hal yang lumrah. Tapi dengan hasil ini, menurut Ricky bakal menjadi evaluasi lebih lanjut karena atlet gagal untuk meraih target yang diinginkan. Baik itu untuk diri pemain maupun para pelatihnya.
“Melihat peta pemain yang saat ini turun sebenarnya diawal saya yakin Bella dan Linda mampu untuk menembus semifinal. Namun mungkin nasib berkata lain. Ini juga akan menjadi bahan perbaikan untuk kedepannya,” ungkap Ricky ketika melakukan sesi wawancara, Rabu (19/6).