REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) terus melakukan pengembangan pembinaan atlet muda. Salah satunya dengan menjalankan program pertukaran atlet junior Indonesia dengan Korea.
“Kekuatan para pebulutangkis dunia saat ini mulai merata. Tapi melihat bahwa dari dulu bulutangkis ini milik masyarakat Asia, maka kita harus mempertahankan tradisi tersebut. Salah satunya dengan kerjasama pengembangan ini,” ungkap Anton setelah melakukan penandatanganan kerjsama, disela-sela ajang BCA Indonesia Open 2014, Jumat (20/6).
Dengan kerjasama ini, diharapkan para atlet junior bukan hanya mendapatkan ilmu dalam bentuk pelatihan bulutangkis. Tapi pengalaman serta jam terbang bermain di negeri orang dapat menjadi inspirasi bagi pemain bulutangkis Indonesia lainnya.
Senada dengan Anton, Chief Director Badminton Korea Association (BAK), Kim Joong Soo menuturkan, pertukaran para atlet junior ini diyakini bakal menjadi modal berharga bagi BAK untuk menghasilkan atlet-atlet bulutangkis terbaik di masa depan.
“Disana mereka akan saling berbagi Ilmu. Sehingga kita harap di masa depan Korea dan Indonesia mampu menjadi negara yang besar dalam kegiatan bulutangkis,” ujar Kim.
Dalam penandatangan kerjasama ini, Indonesia dan Korea menyetujui untuk memulai pertukaran sejak perjanjian ini ditandatangani. Para atlet yang akan berlatih mencakup pemain dari berbagai level, mulai dari Tim junior (U-19, U-17, dan U-15).
Anton menambahkan, untuk waktu dekat, Indonesia akan melakukan hal serupa dengan negara tetangga, Malaysia.