REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Para penonton BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014 tampaknya sangat memusuhi para pemain dari Cina dan Malaysia. Setiap pemain dari negara manapun, selain Indonesia yang melawan pemain dari dua negara itu, pasti akan didukung penuh para penonton.
Dukungan ini juga diberikan kepada tunggal Thailand unggulan empat, Ratchanok Intanon yang di babak semifinal melawan pemain Cina unggulan dua, Wang Shixian. Sepanjang pertandingan, para penonton memberikan dukungannya kepada Ratchanok.
Saat Ratchanok memastikan kemenangan dalam pertandingan tiga gim, 19-21, 21-16 dan 21-13 selama 1 jam 24 menit, para penonton di dalam Istora Senayan pun bergemuruh dan bersorak atas kemenangan Ratchanok. Kegembiraan para penonton Indonesia pun terlihat di media jejaring sosial Twitter.
Usai memastikan kemenangannya itu, nama Ratchanok Intanon menjadi salah satu trending topic di Indonesia bahkan jadi trending topic world wide. Para pecinta bulu tangkis di Indonesia begitu mengelu-elukan permainan apik yang ditunjukkan Ratchanok kala mengalahkan Wang Shixian.
Salah satunya adalah Yulia Citra, pemilik akun @citraailuy yang mengatakan pertandingan dua pemain tunggal dunia ini sangat bagus. "Memang match (pertandingan) Ratchanok Intanon/Wang Shixian tadi keren banget," katanya.
Kekaguman juga dikatakan pemilik akun @Putri_Puspsari yang mengatakan, "Ratchanok Intanon keren sekali, 19 tahun sudah peringkat empat dunia," katanya.
Ditemui usai pertandingan, Ratchanok menyatakan kegembiraannya bisa mengalahkan Wang Shixian dan menembus babak final di BCA Indonesia Open 2014. Selama ia mengikuti Indonesia Open, tahun ini yang pertama kali dirinya melangkah ke babak final.
"Saya senang sekali bisa ke final pertama kalinya di sini. Saya juga sangat mencintai suporter Indonesia," tutur Ratchanok. Ia mengatakan akan berupaya keras untuk meraih gelar juara di Indonesia Open tahun ini.
Ratchanok Intanon memang bisa disebut sebagai 'anak ajaib' di dunia bulu tangkis. Dengan usianya yang baru 19 tahun, Racthanok sudah menyandang sebagai Juara Dunia baik di tingkat junior maupun senior. Saat ini Ratchanok juga menempati peringkat 4 dunia versi BWF.
Pemain kelahiran 5 Februari 1995 ini pertama kali berprestasi di ajang SEA Games 2009 di Laos, di mana ia meraih medali perak di tunggal putri. Ratchanok juga menyandang gelar Juara Dunia Junior di sektor tunggal putri selama tiga tahun berturut-turut yaitu pada 2009, 2010 dan 2011.
Pada turnamen Uber Cup 2012, ia juga membawa tim Thailand meraih medali perunggu. Begitu ia mengikuti turnamen Kejuaraan Dunia tingkat senior pada 2013, ia pun langsung menjuarainya. Prestasi ini tampaknya akan sangat sulit disamakan pemain lain.