REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY-- Indonesia kembali harus pulang ke tanah air tanpa membawa satu pun titel juara dalam kompetisi Australia Open Super Series yang berakhir hari ini, Ahad (29/6). Hasil ini menjadi kegagalan Indonesia dalam tiga turnamen terakhir ini.
Sebelumnya, Indonesia harus puas dengan satu gelar runner-up kala bermain di Yonex Japan Open MetLife BWF World Superseries 2014. Raihan ini didapatkan lewat pasangan ganda nomor satu dunia, Henda/Ahsan.
Hal tersebut kembai terulang. Meski bermain di rumah sendiri, tepatnya pada perhelatan BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014, Indonesia hanya berhasil menempatkan satu nomor di final sektor ganda putra oleh Henda/Ahsan. Mereka yang diharapkan menang akhirnya harus tunduk dan menyerah dari pasangan ganda asal Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong.
Indonesia sebenarnya mempunyai satu peluang meraih satu gelar juara di Australia Open Super Series 2014. Ini dikarenkan tunggal putra dari Indonesia, Simon Santoso mampu memastikan tiket laga final setelah mengalahkan tunggal putra sesama Indonesia, Tommy Sugiarto.
Sayang pada laga final, Simon harus bertemu dengan mantan pebulutangkis putra terbaik dunia dari Cina, Lin Dan. Mereka harus memainkan laga rubber game sebelum mengeluarkan pemenangnya. Di gim pertama, Simon dan Lin Dan memperlihatkan permainan yang sangat ketet. Hingga Simon berhasil memenangkan gim pertama, 24-22.
Namun, Lin Dan langsung memperlihatkan ketajaman serangannya di gim kedua. Peraih mendali emas Olimpiade London 2012 ini menutup gim kedua, 21-16. Lebih dahsayat lagi di gim ketiga, Lin Dan mampu menghempaskan Simon dengan skor telak, 21-7.