REPUBLIKA.CO.ID, Pasangan baru yang dibentuk Pelatnas, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Greysia Polii telah menuai perhatian para wartawan sejak didaftarkan dan muncul dalam undian turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier (SSP) 2014. Pasalnya selama bermain dalam level senior, Greysia (26 tahun) fokus pada sektor ganda putri.
Pasangan Greysia juga kerap berganti-ganti. Dari mulai Jo Novita, Meiliana Jauhari dan saat ini bersama Nitya Krishinda Maheswari yang sudah menembus peringkat 9 dunia. Sedangkan Kevin merupakan pemain muda berusia 18 tahun yang memang spesialin bermain ganda, baik ganda putra maupun ganda campuran.
Prestasinya terlihat pada Kejuaraan Dunia Junior 2013 di mana ia meraih medali perak di sektor ganda campuran. Sejak awal 2014 ini, Pelatnas mencoba menurunkan Kevin di level senior dengan berpasangan dengan Selvanus Geh di sektor ganda putra.
Tak menyangka dua prestasi telah berhasil diraih pasangan ini yaitu juara di Vietnam International Challenge 2014 dan New Zealand Open Grand Prix 2014. Kini Kevin dicoba dipasangankan dengan Greysia di ganda campuran. Tidak tanggung-tanggung, pasangan ini langsung dites di turnamen kelas super series premier (SSP) di BCA Indonesia Open tahun ini di mana banyak pemain-pemain kelas dunia yang ikut bermain.
Hasilnya pasangan ini lolos ke babak utama dengan mengalahkan lawan-lawannya di babak kualifikasi dan final kualifikasi. Padahal Kevin juga harus bermain dari babak kualifikasi di sektor ganda putra bersama Selvanus Geh. Jadi di babak kualifikasi, Kevin bermain empat kali pertandingan dan semuanya dimainkan secara rubber game.
Pasangan ini juga membuat kejutan dengan menyingkirkan pasangan peringkat 1 dunia dari Cina yang menjadi musuh bebuyutan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yaitu Zhang Nan/Zhao Yunlei. Jika permainan tetap konsisten, bukan tidak mungkin pasangan baru ini akan terus melaju ke babak selanjutnya di turnamen ini.
Greysia sempat bercerita awal pembentukan pasangan ganda campuran bersama Kevin. Awalnya pelatih ganda putri, Eng Hian menawarkannya apakah ingin mencoba bermain ganda campuran seperti empat tahun lalu saat ia menjuarai Kejurnas 2009 lalu bersama Tontowi Ahmad.
Ia pun mengaku hanya iseng mengiyakan tawaran pelatihnya. Tak dinyana, Eng Hian serius menawarkan empat orang pemain junior yang dianggap memiliki permainan yang baik kepada Greysia. Empat pemain junior itu adalah Kevin Sanjaya, Rian Clinton, Hafiz Faisal dan Hardianto. Pelatihnya kemudian menunjuk Kevin dan ia menerima saja.
"Saya ditawari pelatih, saya sih oke-oke saja," tutur Greysia.
Eng Hian pun langsung mengatakan pasangan baru ini akan coba diturunkan di Indonesia Open. Namun saat itu ia berpikir kalau Indonesia Open yang dimaksud adalah Indonesia Open Grand Prix Gold (GPG), bukan Indonesia Open Super Series Premier (SSP). "Jadi saya iya-iya saja. Eh nggak tahunya kita diturunkan di sini (BCA Indonesia Open SSP 2014)," ucapnya sambil tertawa.
Berpasangan dengan Kevin, ia berupaya menyelaraskan permainan dan serangan kepada lawan. Ia mengakui kerap belum bisa beradaptasi dengan Kevin. Karena sebelum bertanding di BCA Indonesia Open 2014, ia dan Kevin hanya berlatih sebanyak dua kali.
Berpasangan dengan Kevin, ia juga banyak menemui keunikan-keunikan Kevin selama pertandingan. Ia mengakui bahwa Kevin adalah seorang pemain junior yang berbakat. Hal itu terlihat dari keanehan pukulan-pukulan bola Kevin yang ia sendiri mengaku heran bisa dikembalikan sedemikian rupa oleh Kevin.
Tak jarang, pengembalian bola dari Kevin membuat lawan kerepotan. Hal ini yang dimanfaatkannya untuk menempatkan bola-bola akurat di depan net agar bola dapat disambar Kevin jika Dipukul ke belakang oleh lawan. "Saya di depan saja, biar Kevin yang lari-larian cover lapangan," canda Greysia.
Selain itu, lanjutnya, mental bertanding Kevin juga sudah bagus untuk pemain junior di usianya. Sebagai pemain senior, ia berupaya untuk membantu mematangkan permainan Kevin. Pasalnya saat ia junior pun, ia banyak dibantu oleh para seniornya hingga menjadi seperti sekarang ini.