REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) 2014 menghasilkan lima kesimpulan hasil musyawarah. Kesimpulan itu merupakan hasil dari pemaparan laporan pengurus provinsi dan program kerja pengurus pusat.
Hasil diskusi kerja yang berlangsung di Hotel Aston, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (16/12), diawali dengan hasil laporan pengawasan tim Dewan Pengawasan terhadap kinerja pengurus pusar. Selanjutnya, dilanjutkan dengan laporan program kerja selama 2014. Laporan ini terdiri dari pemaparan pengurus pusat di bidang Pembinaan dan Prestasi, Pengembangan, Dana dan Usaha, Keuangan, serta Humas dan Sosial Media.
Berikut ini lima kesimpulan hasil Musyawarah Kerja Nasional PBSI 2014:
1. Laporan diterima oleh peserta Mukernas PBSI 2014
2. Pendekatan ilmiah atau pengembangan harus dimulai dari data-data yang diterima dari daerah
3. Mengenai desentralisasi, akan dibuatkan tim pokja untuk mengkasi dan merekomendasi ke pengurus pusat
4. Pengurus pusat menerima masukan dan saran mengenai pelaksaan Mukernas dan Sirnas
5. Diperkuat tim keabsahan untuk menangani berbagai hal yang terkait dengan AD/ART, mutasi atlet dan sebagainya.
Sebelumnya, PBSI juga melakukan sosialisasi sistem informasi teknologi kepada para pengurus provinsi. Sistem IT tersebut diharapkan dapat menjembatani komunikasi dan mendukung aktivitas pengurus terkait administrasi.
Dalam kesempatan itu juga dilangsungkan pelantikan delapan pengurus pemprov, yaitu Provinsi Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, Kalimantan Uatara, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.