REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Stadion tenis Bukit Asam yang dibangun PT Bukit Asam (PTBA) Tbk di komplek Jakabaring Sport City telah menjadi saksi kehebatan para petenis putra Indonesia untuk menyumbangkan medali emas sejak Sea Games XXVI 2011 sampai Asean University Games (AUG) 2014.
Kali ini tim tenis Indonesia berharap tuah stadion tersebut kembali memberikan hasil positif bagi petenis Indonesia Christoper Rungkat dan kawan saat bertemu tim tenis Iran pada laga zona Asia/ Oceania grup II Davis Cup 2015 pada 6 dan 8 Maret 2015.
Bagi pemain dan pelatih tim Indonesia Roy Therik, di stadion Bukit Asam tim tenis putra Indonesia mampu kembali meraih medali emas beregu putra Sea Games 2011 setelah selama lima kali Sea Games atau 10 tahun tidak pernah meraih medali emas.
Menurut Roy Therik saat memberikan keterangan pers bersama, Rabu (4/3), anak-anak asuhannya akan menang saat bertemu tim Iran pada Piala Davis Cup 2015 grup II Zona Asia-Oceania. “Bermain di kandang sendiri merupakan keuntungan, sebab Indonesia tidak hanya bermain dengan empat petenis melainkan ada pemain tambahan yakni suporter yang siap memberikan motivasi tambahan. Suporter di stadion Bukit Asam selalu memberikan dukungan seperti saat Sea Games 2011,” katanya.
Sementara itu petenis Christoper Rungkat mengaku memiliki memori indah saat bertanding di stadion tenis Bukit Asam. Di tempat ini pada Sea Games 2011 Christoper Rungkat dan kawan-kawan mampu menyumbang tiga medali emas untuk tim merah putih. “Saya memiliki kenangan indah saat bertanding di stadion Bukit Asam. Semoga nanti Indonesia dapat mengalahkan Iran di tempat ini,” kata petenis kelahiran 14 Januari 1990.
Christoper Rungkat mengaku, dirinya bersama petenis Sunu Wahyu Trijati, David Agung Susanto dan Aditya Harry Sasongko memiliki peluang besar untuk mengalahkan Iran yang diperkuat petenis Anoosha Shahgholi, Mohsen Hoessein Zade, Amirv dan Shahin Khaledan.
Sebelumnya pada Davis 2011, tim Davis Cup Indonesia pernah bertemu tim Iran yang berlaga diShiroodi Sport Complex, Teheran. Hasilnya Indonesia mampu unggul dengan skor 3 – 2.
Walaupeluang Indonesia cukup besar menang atas Iran,namun pelatih tim tenis Indonesia Roy Therik mengingatkan anak asuhnya agar tidak percaya diri berlebihan. “Secara statistik kita unggul 55 : 45, namun kita harap kepada para pemain jangan sampai justru hal itu menjadi antiklimaks bagi kita,” ujarnya.