REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Legenda bulutangkis putri Indonesia Susi Susanti mengakui prestasi Indonesia di cabang olahraga "tepok bulu" tersebut terus mengalami pasang surut.
"Hal itu juga tidak terlepas dengan sudah semakin meratanya kekuatan bulutangkis di seluruh dunia," kata Susi Susanti di Medan Rabu (8/4).
Susi Susanti datang ke Medan bersama beberapa legenda bulutangkis Indonesia lainnya seperti Alan Budi Kusuma, Fung Permadi, Sigit Budiarto dalam acara audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, 8-11 April? 2015.
Ia mengatakan, dewasa ini, dominasi bulutangkis bukan lagi pada negara-negara di Asia seperti Tiongkok, Korsel, maupun Indonesia, namun juga sudah mulai bergeser ke beberapa negara di Eropa, selain Denmark, juga ada Spanyol, Inggris dan Belanda.
Hal ini tentunya harus menjadi peringatan bagi semua insan olahraga pecinta olahraga di tanah air, mengingat kekuatan atlet-atlet dari negara-begara Eropa sudah semakin sulit untuk dibendung.
Dengan kata lain, lanjut peraih emas pada Olimpiade di Barcelona tahun 1992 tersebut, fenomena tersebut menggambarkan seolah-olah negara lain berlari kencang, sementara Indonesia jalan ditempat.
"Mereka berlari kencang, kita seperti jalan ditempat. Ini harus kita waspadai dan terus melakukan pembenahan. Pembinaan secara intensif dan berkelanjutan harus lebih ditingkatkan terutama pada usia dini," katanya.