Ahad 19 Apr 2015 20:30 WIB

Edi/Gloria Gagal Bendung 'Sapu Bersih' Cina

Rep: c19/ Red: Bilal Ramadhan
Pasangan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja menjadi juara di Austria Open 2015 setelah mengalahkan sesama pasangan Indonesia, Ronald Alexander/Melati Daeva
Foto: PBSI
Pasangan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja menjadi juara di Austria Open 2015 setelah mengalahkan sesama pasangan Indonesia, Ronald Alexander/Melati Daeva

REPUBLIKA.CO.ID, CHANGZHOU-- Langkah ganda campuran Indonesia, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjadja harus terhenti di partai final setelah dijinakkan wakil Cina, Liu Cheng/Bao Yixin, Ahad (19/4). Dua pasangan Merah-Putih itu hanya tertunduk lesu usai menyelesaikan pertarungan sengit tersebut.

Di set pertama permainan, duet harapan Indonesia itu berhasil tampil dominan hingga mampu mengunci kemenangan, 18-21. Namun, di set kedua yang semakin sengit, Edi/Gloria kesulitan meneruskan laju positif performanya.

Meski sempat unggul, 8-5, pasangan Cina berhasil mengejar sampai mencetak skor 11-9 sebelum mengakhiri babak ini dengan kedudukan, 21-15. Pengembalian dari pasangan Indonesia kerap dipatahkan begitu saja Bao Yixin yang memiliki permainan bagus di depan net.

Sementara set penentuan berjalan lebih dramatis, terlebih saat Edi/Gloria hampir saja memenangkan pertandingan lantaran unggul terlebih dulu dengan mengepak skor, 18-16. Di game pamungkas ini, perolehan angka memang lebih ketat mulai dari 1-1, 2-2, 3-3, 4-4 sampai 5-5.

Lalu balas membalas poin pun terjadi pasca interval pertama, yakni 11-11, 12-12, 13-13 sampai pasangan Indonesia sempat unggul 16-13. Namun, pasangan tuan rumah yang juga tidak menyerah langsung memerbaiki tempo dengan bermain lebih tenang menerima bola dari lawan.

Alhasil, setelah melakoni deuce yang cukup panjang, satu-satunya wakil Indonesia itu terpaksa merelakan kemenangan dengan 24-26. Selain menjadi wakil Indonesia yang berhasil menembus final, Edi/Gloria juga merupakan satu-satunya penantang asal Indonesia atas unggulan pertama Cina tersebut. Selebihnya, sembilan finalis dari lima sektor disapu bersih oleh pemain tuan rumah.

"Yang pasti hampir semua pemain Cina punya tipe permainan yang sama. Mereka punya tempo yang cepat," kata Edi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement