REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dalam tiga turnamen di awal tahun ini, pasangan ganda campuran andalan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Owi/Butet) menderita kekalahan dari pasangan peringkat satu dunia dari Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Tiga turnamen tersebut adalah di All England, Malaysia Open dan Singapore Open.
Di ajang Sudirman Cup 2015 atau Piala Sudirman 2015 ini, kedua pasangan diperkirakan akan kembali bertemu jika Indonesia bertemu dengan Cina. Pelatih ganda campuran, Richard Mainaky mengaku telah memiliki strategi untuk meredam pasangan Cina tersebut.
"Strategi ini kita sudah coba di Malaysia dan Singapura, hampir manjur, itu kita simpan. Tidak di setiap pertandingan dipakai, khususnya saat melawan Zhang Nan saja," kata Richard dalam jumpa pers di kantor PP PBSI, Jakarta, Kamis (23/4).
Richard melihat ada perubahan cara permainan Zhang Nan dalam satu tahun terakhir. Seperti diketahui Zhang Nan dan Zhao Yunlei selain partner di lapangan juga merupakan sepasang kekasih. Jadi sebelumnya, jika dalam keadaan tertekan, Zhang Yunlei kerap kesal saat Zhang Nan melakukan kesalahan di lapangan.
Jika sudah begitu, maka permainan mereka pun sudah berantakan dan akan dimanfaatkan Owi/Butet dalam meraih poin. Namun pada setahun terakhir, baik Zhang Nan maupun Zhao Yunlei bermain lebih tenang sehingga pukulannya lebih baik.
"Sebenarnya Zhang Nan punya pukulan lebih baik dari Xu Chen, justru kendalanya di non-teknis (seperti hubungan pribadi Zhang Nan-Zhao Yunlei). Dulu kita lebih banyak menang (dari Zhang/Zhao), sekarang terbalik jadi lebih banyak mengalahkan Xu Chen (bersama pasangannya, Ma Jin). Tantangan berat di Zhang Nan, mereka bisa jadi saingan terberat sampai Olimpiade 2016," ujarnya.Untuk Owi/Butet, lanjutnya, selain gelar All England tahun ini yang lepas, ia juga menargetkan di Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia tahun ini dan Olimpiade 2016. Kekalahan beruntun terhadap Zhang/Zhao, menurutnya jangan terlalu dibebankan kepada Owi/Butet. Jika menang pun jangan terlalu disanjung."Saya takut kejadian ini seperti yang terjadi pada Lee Yong Dae (pemain Korea Selatan) yang meraih banyak gelar di tahun lalu, sekarang anjlok. Sekarang lebih setuju mereka (Owi/Butet) berdiam di kekalahan mereka, biarkan saya yang bekerja keras," tegasnya.