REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Kamboja memastikan ambil bagian mengirimkan atletnya dalam turnamen tenis negara-negara Islam 2015 di Palembang, 10-18 Mei 2015. Kamboja menjadi satu-satunya peserta berlatar belakang nonmuslim di turnamen tersebut.
Ketua pelaksana turnamen tenis negara-negara Islam (ISSF) 2015 Ade Karyana di Palembang, mengatakan kejuaraan tenis tingkat dunia ini sebenarnya diperuntukkan bagi negara-negara muslim di seluruh dunia. Namun keikutsertaan Kamboja sebagai wujud toleransi antarumat beragama.
"Undangan ke negara-negara nonmuslim ini merupakan inisiatif tuan rumah, dan setelah membuka pendafaran hanya Kamboja yang menyatakan siap ambil bagian. Bisa dikatakan tim Kamboja menjadi tamu spesial," kata Ade, Jumat (8/5).
Ia menerangkan, hingga dua hari menjelang pelaksanaan, sebanyak 12 negara sudah menyatakan keikutsertaan mengirimkan atletnya, di antaranya Indonesia, Iran, Lebanon, Malaysia, Kamerun, Maladewa, Oman, Suriah, Tajikistan, Tunisia, Uganda, dam Kamboja.
"Para kontestan sudah berdatangan hari ini, termasuk tim tuan rumah," kata ketua pengprov Persatuan Tenis Indonesia Sumatera Selatan ini.
Ia menambahkan, turnamen ini akan digelar di Kompleks Olahraga Jakabaring Palembang, dengan mempertandingkan nomor beregu, tunggal putra/putri, ganda putra/putri, serta ganda campuran dengan memperebutkan hadiah total 65 ribu dolar AS (Rp845 juta).
Setiap negara terdiri atas empat atlet pria, empat atlet wanita, dua pelatih, satu ofisial, dan satu jurnalis.
"Sumsel dipilih ISSF karena sebelumnya sudah membuat nota kesepahaman dengan Pemprov Sumsel pada Februari 2014, selain itu fasilitas olahraga yang dimiliki sudah siap pakai," kata dia.
Untuk cabang olahraga tenis lapangan, Sumsel sebelumnya juga dipercaya menjadi tuan rumah babak penyisihan Grup II Zona Asia/Ocenia Piala Davis, 6-8 Maret 2015. Sebelumnya, pada 2011 sempat menggelar turnamen terbuka dengan diikuti petenis peringkat 100 dunia.